Penyelenggaraan Bimtek Kades di Jogja Masih Jadi Polemik, EO Bandung Diduga Fiktif

“Kegiatan di diduga ada unsur . EO Bandung yang tidak bisa dihubungi itu diduga juga fiktif,” tandas hukum di , Farid Rudiantoro, SH.

*

penyelenggaraan Bimtek () di Jogja masih berkelanjutan karena antara Dinas Pemerintahan Desa () dan Ketua Praja masih saling tuding seolah lepas tanggung jawab.
Kepala Yayuk Windrati ketika ditemui mengatakan, Bimtek yang diikuti 271 itu adalah inisiatif Praja Kabupaten Blora. “Karena tidak mampu mengumpulkan seluruh pengurus, maka Praja kabupaten minta bantuan PMD untuk mengundang seluruh pengurus Praja kecamatan,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Praja Kabupaten Blora Agung Heri Susanto bersikukuh mengatakan, bahwa Bimtek yang menghadirkan Kajari Blora selaku pemateri utama itu pemrakarsanya adalah Dinas PMD Blora. “Coba nanti saya bicarakan dengan bupati sepulang umroh,” pungkas Agung Heri mengakhiri wawancara, Kamis (23/11/2023).
Bimtek yang dibuka langsung oleh Bupati Blora Arief Rohman dan dihadiri oleh Ketua itu menjadi polemik karena adanya pungutan terhadap 271 kepala desa yang menjadi peserta masing-masing senilai Rp 6 juta. Jika dihitung berdasarkan jumlah 271 kades se-Kabupaten Blora, maka angkanya secara keseluruhan Rp 1.626.000.000 (1,6 miliar). Nilai yang cukup fantastis.
Baik Dinas PMD maupun Praja Blora mengatakan, bahwa pelaksanaan Bimtek di Jogja ditangani oleh event organizer (EO) dari Bandung termasuk yang menerima uang pembayaran peserta. Namun ketika diminta memperlihatkan proposal atau penawaran dari EO keduanya tidak bisa menunjukkan kepada wartawan.
Pengelola EO asal Bandung bernama Adrian Azharfi Akbar Harahap. Wartawan yang mencoba menelpon nomor WhatsApp nya tidak diangkat, tak lama ada balasan “Izin berkenan wa dulu mas. Saya sedang pemulihan”. “Nanti agak sorean, kalau mendingan, saya call ya.” Namun selanjutnya tidak ada konfirmasi.
Masih melalui WA, wartawan minta copy proposal yang dikirim ke PMD atau Praja Blora, hingga malam tidak ada jawaban. Dan setelah itu nomor tersebut sudah tidak bisa dihubungi. (*)

Baca Juga:  Meski Fasilitas Tak Layak, Perbakin Blora Tetap Semangat Bidik Prestasi