BLORA.-
Arak-arakan puluhan gunungan berupa hasil bumi, Rabu (29/8/2023) lalu menggegerkan warga Desa Gagaan Kecamatan Kunduran, Kabupaten Blora. Aksi yang digelar dalam rangka Gas Desa/Sedekah bumi itu juga mengundang simpati warga sekitar.
Gunungan merupakan ikon utama di acara sedekah bumi yang digelar setiap tahun di Desa Gagaan. Gunungan diarak mulai dari rumah kepala desa hingga punden gagaan.
Kepala Desa Gagaan, Darso mengatakan, gunungan dari hasil bumi merupakan simbol rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. “Semua warga Gagaan turun ke area Punden Gagaan, guna mengikuti acara tersebut,” ujarnya, Rabu (29/8/2023).
Segenap perangkat Desa Gagaan ikut meramaikan arak-arakan gunungan. Kades Desa gagaan beserta perangkat desa menjadi barisan utama arak-arakan pada hari itu.
Acara tersebut mendapatkan pengamanan dari TNI- POLRI, guna mengamankan lalulintas serta mengantipasi terjadi kericuhan saat acara berlangsung.
Kepada wartawan, Darso mengaku bangga melihat antusias warganya yang terjun ikut meramaikan gas deso dengan membuat gunungan. Setiap perwakilan RT membuat satu gunungan.
Walaupun setiap gunungan menghabiskan biaya jutaan rupiah, namun demikian warga Gagaan tidak merasa rugi sama sekali. Karena selain sebagai wujud syukur atas apa yang di peroleh dari hasil bumi, acara gas deso juga bisa menciptakan rasa kebersamaan antar RT.
“Alhamdulillah semua warga kami guyub rukun, ikut serta memeriahkan gas deso ini tanpa sedikitpun mempunyai rasa sedih dan semua senang mengukuti arak-arakan gunungannya,” papar Darso.
“Ada perwakilan RT yang membuat 2 gunungan, bahkan ada yang sampai 4 gunungan. Sehingga banyak sekali gunungan yang kita arak pagi ini,” tandas Pak Kades itu.
Penonton yang ikut menyaksikan acara gas deso tidak hanya dari warga setempat melainkan juga dari luar wilayah Kunduran.
Amin, salah saorang Kasi pemerintahan Desa Gagaan mengaku heran, melihat acara sedekah bumi yang begitu ramai, padahal ini hanya acara gas deso dengan arak-arakan gunungan hasil dari bumi gagaan.
“Penontonnya ternyata tidak hanya dari warga kami. Justru banyak penonton yang berdatangan dari luar desa, bahkan dari luar Kunduran, luar biasaa”, ungkapnya. (*)