BLORA.-
Sudah beberapa minggu dihantui rasa takut akibat tanah longsor di samping rumah, pasangan suami istri Sukarji dan Siti Prihatin tetap bertahan di tempat tinggalnya. Warga RT.01/RW.07 Dukuh Bulakan, Desa Pilang Kecamatan Randublatung, Kabupaten Blora itu sebenarnya ingin pindah tapi tidak memiliki biaya, sementara sudah lapor ke perangkat desa setempat tapi hingga sekarang belum ada tindakan.
“Sebenarnya saya ingin pindah numpang di atas tanah milik saudara, tapi tidak punya biaya. Saya sudah lapor pamong tapi tidak ada respon,” ujar Siti Prihatin ketika ditemui wartawan, Sabtu (7/1/2023).
Menurut warga yang tinggal tidak jauh dari umah Siti, beberapa pekan lalu ada aparat yang datang ke lokasi tapi cuma mengambil foto. “Tapi sampai sekarang ya tidak ada kelanjutannya,” ujar pria yang minta namanya tidak dikorankan itu.
Longsor di wilayah RT.01/RW.07 Dukuh Bulakan tidak hanya kali ini terjadi tapi sudah tiga kali berturut-turut dalam tiga tahun terakhir. Longsor yang mengakibatkan rusaknya rumah pemukiman warga di Dukuh Bulakan akibat aliran sungai yang sangat deras.
Pada Tahun 2021, keluarga Warsini, warga RT 01 RW 07 harus memindahkan rumahnya ke tanah tegalan di Dukuh Bulakan. Sementara pada Tahun 2022, keluarga Yudi dan Karmijah juga harus pindah tempat dan ting-gal di atas tanah bengkok.
Siti berharap, Bupati Blora dalam hal ini dinas terkait segera mengerti dan memberi bantuan untuk kepindahan rumahnya ke tempat yang lebih aman. (*)