Dinsos Bojonegoro Berkolaborasi Dengan Dinsos Jatim Lakukan Family Gathering Penanganan Korban Pasung Psikotik Berbasis Keluarga

BOJONEGORO;

Angka prevalensi dan besarnya masalah yang dihadapi oleh Orang Dengan Gangguan Jiwa (), merupakan masalah yang harus segera ditangani guna memulihkan dan mengembangkan kemampuan ODGJ pasung agar dapat melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar. Seiring dengan prioritas Gubernur Jawa Timur dalam penanganan ODGJ melalui Jawa Timur Bebas Pasung 2023 dan Penanganan pasung di Jawa Timur, Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Kabupaten Bojonegoro melaksanakan kegiatan – Penanganan Korban Pasung Berbasis Keluarga. Selasa, (19/072022).

Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Arwan, MSi menyampaikan bahwa kegiatan Family Gathering pasung ini digelar dengan harapan terwujudnya koordinasi yang kuat dengan dalam menangani korban pasung di daerah kabupaten Bojonegoro menuju Jatim bebas pasung. “Permasalahan pasung harus mendapat perhatian yang lebih. Apalagi di masa seperti saat ini, sangat berpotensi adanya peningkatan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Hal ini harus segera diantisipasi agar kasus-kasus pemasungan bisa segera tertangani dan terselesaikan,” tegasnya

Baca Juga:  Camat Malo: Perangkat Desa yang Sudah Dilantik Wajib Ngantor

Sebagai Nara sumber dari kegiatan yakni Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bojonegoro, Drs Arwan, MSi, Dari Dinas Bojonegoro, M. Isnaini SKM, MSi dan dari RSJ Menur Surabaya serta Dinas Sosial Propinsi Jawa Timur.
Sedangkan peserta yang mengikuti kegiatan ini yaitu dari keluarga klien pasung, Pendamping Pasung, TKSK dan LKSA Mambaul Ulum Sugihwaras Bojonegoro.

Pendamping Pasung Kabupaten Bojonegoro, Pipit Anggraini, SE mengatakan jumlah pasung di Bojonegoro saat ini sekitar 15 orang, yang kesemuanya selalu terpantau dan terverifikasi kondisinya.
“Pasung yang membelenggu orang dengan gangguan jiwa otomatis akan membuatnya terkucilkan. Ia akan merasa dibuang, rendah diri, putus asa, dan bisa memunculkan dendam dan ,Orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) yang tidak mendapatkan penanganan medis dan malah dipasung bisa memperburuk kondisinya, ujarnya menambahkan. (*)

Baca Juga:  Serap Aspirasi Masyarakat, Fredy Purnomo : Saya Kaget Guru Paud Honornya 300 Ribu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *