BLORA.-
Sementara banyak desa berlomba-lomba mempercantik gapura pintu masuk desanya, gapura Desa Tawangrejo di Kecamatan Tujungan, Kabupaten Blora kondisinya sangat memprihatinkan. Gapura yang tahun lalu dibangun dengan biaya swadaya warga desa itu saat ini kondisinya rusak parah.
Dikarenakan tidak adanya identitas desa, keberadaan desa dengan potensinya yang cukup bagus ini kurang dikenali masyarakat walaupun terletak di jalur utama Blora-Purwodadi.
Padahal sudah menerima gelontoran Dana Desa miliaran rupiah sejak beberapa tahun lalu, Pemdes Tawangrejo belum pernah menganggarkan pembangunan gapura. Kondisi itu menggugah hati warga desa untuk gotong royong membangun gapura desa dengan uang hasil urunan.
Namun, gapura hasil swadaya warga itu sekarang kondisinya sudah memerlukan perawatan tapi dari Pemdes Tawangrejo juga belum ada perhatian.
Sumijan (40), salah satu warga Desa Tawangrejo menyesalkan sikap Pemdes Tawangrejo yang tidak ada perhatian dan tidak mau merawat gapura hasil swadaya warga itu. “Lha iya, Mas. Warga sudah mau iuran bikin gapura dan sekarang kondisinya sudah rusak kayak gitu, tapi yo nggak ada perhatian dari Pemdes. Padahal ngerawat gitu paling habis biaya berapa to,” ucapnya, Selasa (28/06/2022).
Dari pantauan wartawan, kondisi gapura memang sudah rusak, bahkan ada lampu neon yang menggantung, sehingga sangat berbahaya juga buat warga yang melintas di bawah gapura tersebut.
Perlu diketahui, ada enam gapura di Desa Tawangrejo. Satu gapura yang paling tua merupakan sumbangan dari salah satu layanan operator (Indosat) yang kondisinya sekarangpun sudah sangat memprihatinkan, bahkan hampir roboh. “Kemudian ada gapura wajib dari program Kampung KB. Tiga gapura swadaya warga, dan satu gapura lagi dari uang hasil lelang bondo desa,” tambah Samijan.
Sementara itu kepala Desa Tawangrejo ketika dihubungi via telpon tidak ada respon, begitu juga ketika wartawan mengkonfirmasi melalui pesan WhatsApp. (*)