Corona di Kudus Ngamuk, Kegiatan Pabrik-Pabrik Ambruk!

KUDUS. – Lonjakan Covid-19 di Kabupaten Kudus nyatanya berdampak luas pada kegiatan industri manufaktur yang menurun sampai 20%. Sejumlah pabrikan sepatu harus terkena dampak penurunan tingkat produksi.

Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie mengungkapkan bahwa banyak karyawan pabrik yang mengajukan izin sehingga aktivitas produksi tidak bisa berjalan normal.

“Kudus peningkatan Covid-19 luar biasa. Ada pabrik di sekitar Kudus seperti , dan Jepara. Kita sudah berimbas dari peningkatan Covid-19, kemudian produktivitas menurun sampai 20%. Dari peningkatan Covid-19, sebagian nggak masuk karena isolasi mandiri, angkanya signifikan sampai 18%-20% tingkat absensi,” katanya kepada CNBC Indonesia, Senin (14/6/21).

Baca Juga:  Murid-murid SLB Semarakkan HUT RI ke-77 di Randublatung

Padahal, beberapa pabrik di wilayah itu merupakan relokasi dari kawasan Banten dan Jabodetabek. Meski tergolong baru pindah, namun hadangan aktivitas produksi sudah ada di depan mata. Di sisi lain, permintaan ekspor sepatu tetap tinggi, terlihat dari pertumbuhannya yang mencapai 8,7% di tahun 2020 lalu.

Demi menghindari penurunan produksi, industri alas kaki meminta bantuan Pemerintah dalam prioritas proses . Apalagi jumlah pekerjanya juga tidak sedikit, sekitar 30 ribu tenaga kerja.

“Kita industri padat karya, satu ruangan bisa ratusan atau ribuan pekerja. peningkatan Covid-19 di Jateng, khususnya di Kudus dan 8 daerah merah seperti Kudus, Pati, Rembang, Brebes merupakan daerah sentra industri, harapannya bisa dibantu dari Pemerintah vaksinasi karyawan kita terutama daerah krusial ini,” kata Firman.

Baca Juga:  Sukseskan Pilkada 2024, Panwaslucam Randublatung Gelar Acara Penguatan Kapasitas SDM

Peningkatan kasus ini menjadi kekhawatiran banyak pihak. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan wilayah sekitar untuk berhati-hati.

“Yang Brebes itu sudah menularkan Kabupaten Tegal, terus kemudian yang Kudus ternyata merembet juga. Yang Kudus ini merembetnya satu kelompok, jadi nampaknya kok terkonfirmasi ya, Jepara, Pati , Grobogan, sampai ke Sragen,” kata Ganjar di kantornya, , beberapa waktu lalu.

“Artinya Rembang, siap-siap. Kota Semarang, Boyolali siap-siap sampai nanti Solo, Karanganyar,” imbuhnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *