Korandiva-BLORA.– Proyek peningkatan jalan Keser–Ngelangitan, Kecamatan Tunjungan, kembali menuai sorotan tajam dari masyarakat. Pasalnya, pelaksanaan proyek yang dikerjakan oleh CV Gada Perkasa ini diduga menyimpan sejumlah kejanggalan teknis yang berpotensi merugikan kualitas dan keamanan infrastruktur jalan.
Masyarakat menilai, keretakan yang terjadi pada permukaan jalan bukanlah hal biasa, melainkan akibat dari kelalaian pelaksana dalam mengikuti standar teknis konstruksi. Dugaan kuat menyebutkan bahwa proses pemasangan dowel dan kayu pengarah tidak dilakukan sesuai prosedur, sehingga berdampak pada retaknya beton.
“Kalau retaknya mengikuti pola cutting-an, ya masuk akal. Tapi ini jelas bukan! Retaknya acak, menandakan ada kesalahan struktur. Ini akibat dowel gak dipasang, atau kalaupun ada, asal-asalan,” ujar seorang warga yang enggan disebut namanya.
Tak hanya itu, posisi wiremesh juga dipertanyakan. Idealnya, wiremesh harus berada di bagian atas dalam pengecoran agar berfungsi maksimal menahan beban. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa penyangga untuk wiremesh sangat minim, hanya belasan dari yang seharusnya sekitar 42 per segmen. Akibatnya, wiremesh tenggelam di dasar dan tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Hal yang lebih disesalkan lagi adalah sikap Dinas PUPR yang terkesan menutupi kesalahan pelaksana. Masyarakat menuntut transparansi, termasuk membuka secara blak-blakan Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek tersebut kepada publik dan media.
“Sekarang masyarakat sudah cerdas, sudah melek informasi. Jangan lagi bermain di ruang gelap. Kalau memang ada kesalahan, akui saja. Jangan malah dibela-bela,” tegas warga lainnya.
Warga juga menantang Dinas PUPR untuk membuktikan komitmennya terhadap kualitas proyek infrastruktur. Sikap membela rekanan yang jelas-jelas melakukan pekerjaan asal-asalan dinilai mencoreng kredibilitas pemerintah daerah. (*)