Korandiva-BLORA.– Dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Puskesmas Randublatung menggelar rapat internal bersama seluruh jajaran karyawan pada Selasa (17/6/2025) di aula kantor Puskesmas. Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Puskesmas Randublatung dan berhasil merumuskan dua belas program layanan inovatif yang dinilai mampu menjawab kebutuhan kesehatan masyarakat secara lebih tepat dan menyeluruh.
Berikut adalah program-program unggulan tersebut:
1. DANG LEGAWA
Pelayanan Keluarga dengan Gangguan Jiwa.
2. PELACAK BUDARTI
Pelayanan Laboratorium Cepat dan Akurat untuk Ibu Hamil Sadar Tripel Eliminasi.
3. KEKASIHATI BERSATU
Ketat Kawal Semua Ibu Hamil dan Anak Risiko Bersama Satu Tujuan.
4. SIMAS IWAN
Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian.
5. KUTERPESONA
Kunjungan Terhadap Pasien Pasca Opname.
6. PAK SIGI CAPER
Paket Edukasi Kesehatan Gigi untuk Calon Pengantin Baru.
7. PR-LDR
Puskesmas Randublatung – Layanan Dengan Ramah.
8. MAS CERDIK
Masyarakat Cerdas dalam Swamedikasi.
9. SIKU KAWAN
Siap Kunjungi Rumah Keluarga Rawan.
10. GEPOK BU PARMI
Gerakan Pijat Oksitosin Pada Ibu Postpartum, Bersalin, dan Menyusui.
11. SOSMED DIMESTIK
Solusi Masalah Kesehatan Melalui Donasi Sampah Botol Plastik.
12. PENDEKAR METAL BERSAHABAT
Pelayanan Posyandu Digital Bersama Kader Melek Teknologi dan Saka Bakti Husada Randublatung.
Program-program ini lahir dari semangat kebersamaan dan dedikasi untuk memberikan layanan kesehatan yang responsif, edukatif, dan berkelanjutan. Kepala Puskesmas Randublatung menegaskan bahwa pendekatan inovatif ini bertujuan agar pelayanan kesehatan tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga mampu menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
“Kami ingin pelayanan kesehatan benar-benar menyentuh masyarakat secara langsung, dari kota hingga pelosok desa. Karena kesehatan adalah hak semua orang,” ujar Kepala Puskesmas Randublatung dengan penuh semangat.
Puskesmas Randublatung juga menegaskan pentingnya kolaborasi dengan tokoh masyarakat, kader kesehatan desa, serta elemen lintas sektor lainnya guna membangun sistem layanan yang lebih intensif dan menyeluruh.
Langkah ini menjadi bukti bahwa transformasi layanan kesehatan dapat dimulai dari akar rumput, dengan ide dan semangat lokal yang menjawab tantangan global. (*)