Antisipasi Kesulitan Pupuk, Komunitas 3GO Pati Gelar Pelatihan Biosaka kepada Petani

Korandiva – .- pembuatan biosaka, POC ( Cair) dan pengenalan N level 1 sukses digelar di Desa Gempolsari Kecamatan , Kabupaten Pati pada hari Minggu (1/12/2025). Kegiatan yang digagas oleh 3GO (GaGe Go Organik) Kabupaten Pati itu menghadirkan yang juga sekaligus penemu biosaka, Muhamad Ansar.

Tidak hanya di Jawa Tengah, kegiatan pelatihan juga diikuti oleh dari Jawa Timur dan Jawa Barat.
Biosaka merupakan terobosan baru bagi petani yang selama ini mengalami kesulitan mendapatkan pupuk. “Dengan berbiosaka, kesulitan akan kelangkaan dan mahalnya harga pupuk bukan menjadi penghalang bagi para petani,” ujar Muhamad Ansar.

Ansar menjelaskan, bahwa biosaka mampu meningkatkan produktivitas tanaman secara signifikan karena kaya akan hormon, spora, dan bakteri yang bermanfaat.

Baca Juga:  “Belasan Kades Mengaku Ada Setoran ke Bupati”

“Pelatihan ini bertujuan untuk memperkenalkan biosaka kepada lebih banyak petani sekaligus mendorong mereka untuk menerapkan pertanian organik,” jelasnya.

Ansar menekankan pentingnya berbagi pengetahuan tentang biosaka kepada sesama petani agar pertanian berkelanjutan dapat lebih mudah diakses.

Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti setiap sesi. Mereka tidak hanya mendapatkan ilmu tentang pembuatan biosaka, tetapi juga berbagi pengalaman dan tips seputar pertanian organik.

Sementara itu Eny Prasetyowati, Ketua Komunitas Gage Go Organik yang turut mendampingi Muhamad Ansar menyampaikan, bahwa maksud dan tujuan pelatihan adalah untuk menyebarkan teknologi organik yang lebih mudah caranya yaitu Biosaka.

Nlevel1 dan POC Rumput. Serta untuk membentuk relawan2 organik baru dari berbagai daerah sehingga tujuan akhir mewujudkan kedaulatan pangan berbasis organik dan , bisa tercapai,” pungkasnya.

Baca Juga:  PKB Blora Targetkan 13 Kursi dalam Pemilu Legislatif Tahun 2024

Pada kesempatan itu Muhamad Ansar juga menegaskan dengan semakin banyaknya petani yang menggunakan biosaka, akan mampu membuat petani semakin mandiri, sejahtera, dan Juga modern.

“Tidak hanya mandiri teknologinya, tetapi juga mandiri finansialnya. Siang ke sawah malamnya happy, kalau belum bisa happy ya bisa ngaji,” tandasnya. (*)