Korandiva-BLORA.- Pondok Pesantren At-Tajdid Muhammadiyah Blora sukses menggelar acara Wisuda Dauroh Tahfidz yang berlangsung pada hari Senin, 30 September 2024, bertempat di Pendopo Kecamatan Cepu. Acara ini menjadi momen penting bagi tujuh santriwati yang telah berhasil menyelesaikan program tahfidz Al-Qur'an selama dua bulan.
Acara dimulai dengan sambutan dari Direktur Pondok Pesantren At-Tajdid, Ahmad Furqoni, M.Pd.I., yang menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan para santriwati dalam menyelesaikan hafalan mereka. Beliau menjelaskan bahwa program dauroh tahfidz ini merupakan program tahunan yang telah memasuki tahun keempat.
“Dauroh tahfidz merupakan bagian dari upaya kami mencetak generasi Qur'ani. Selama dua bulan penuh, para santriwati mengikuti program intensif ini, dan alhamdulillah hasilnya sangat memuaskan,” ujar Ahmad Furqoni.
Dalam wisuda kali ini, tujuh santriwati berhasil mencapai pencapaian luar biasa dalam menghafal Al-Qur'an. Nailal Muna binti Zaenal Arifin berhasil menyelesaikan 10 juz. Ayu Nur Alfi binti Abdul Munif mencapai hafalan 11 juz. Ataqiya Norhalimah binti Sualiphanto berhasil menghafal 20 juz. Sedangkan Zulfiana Khaulah Az-zahra binti Sukardi, Fajar Situ Khotimah binti Santoso, Siti Kusnul Khotimah binti Selamet, dan Afanin Tsabita Riqqah Salsabila binti Choiri Noviyanto berhasil menyelesaikan hafalan 30 juz.
Sambutan berikutnya disampaikan oleh Ketua PCM Kecamatan Cepu, Dra. Mokh. Fathoni, MM. Dalam pidatonya, beliau menyampaikan rasa haru yang mendalam atas pencapaian para santri.
“Saya merasa trenyuh dengan kegiatan santri dauroh saat menghafalkan mulai sebelum subuh hingga jelang tidur tiada henti. Saya hampir meneteskan air mata karena setiap hari mengetahui, mendengar mereka menghafalkan. Maka sungguh benar jika Rasulullah menjanjikan nanti di akhirat orangtua hafidz Qur'an akan diberi mahkota oleh Allah SWT sebagai tanda cintanya pada Al-Qur'an. Berharap pada orang tua untuk bisa ikut serta menjaga hafalan putra putranya,” ungkapnya.
Dia juga menekankan pentingnya pencapaian para hafidhoh ini sebagai kebanggaan bersama, tidak hanya bagi diri mereka sendiri, tetapi juga bagi orang tua, pondok pesantren, dan bangsa tercinta.
“Hafidhoh ini menjadi kebanggaan bersama, dirinya, orang tua, pondok, dan tentu bangsa tercinta. Maka menjadi tanggung jawab kita untuk bisa menyampaikan kebahagiaan ini kepada orang lain supaya bisa ikut serta menitipkan putranya ke At-Tajdid,” tambahnya.
Fathoni juga mengajak para santri yang belum mengikuti program dauroh tahfidz untuk termotivasi.
“Kepada santri-santri yang belum ikut, munculkan semangat dan keinginan untuk bisa menghafalkan Al-Qur'an. Karena dengan berkepribadian Al-Qur'an, in sya Allah, Allah akan senantiasa membimbing dan menjaga arah kehidupan kita kelak dengan terarah, damai, dan bahagia,” tuturnya menutup sambutannya.
Para santriwati mendapatkan penghargaan secara simbolis di hadapan para tamu undangan, yang terdiri dari tokoh masyarakat, wali santri, dan jajaran pengurus pesantren. Kesuksesan para santriwati ini tidak hanya membanggakan keluarga dan pondok, tetapi juga menjadi inspirasi bagi santri lainnya untuk semakin semangat dalam menghafal Al-Qur'an.
Acara wisuda ini berlangsung dengan khidmat dan penuh kebahagiaan. Penampilan beberapa santriwati dalam melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an semakin menambah suasana haru dan kekhidmatan acara.
Dengan berakhirnya acara wisuda ini, para santriwati diharapkan tidak hanya menjaga hafalan yang telah mereka raih, tetapi juga terus meningkatkan kualitas hafalan dan pengamalan ajaran Al-Qur'an dalam kehidupan sehari-hari. Pondok Pesantren At-Tajdid Muhammadiyah Blora semakin menegaskan komitmennya untuk mencetak generasi penghafal Al-Qur'an yang unggul dan berakhlak mulia. (*)