SMP Rimba Taruna Randublatung: Pengajar Terbatas, SSN Digabung dengan PAI

Korandiva–.- Sekolah Sisan Ngaji (SSN) di SMP Rimba Taruna sudah mulai diterapkan, meski pelaksanaannya masih menghadapi beberapa tantangan, khususnya dalam hal minat siswa yang kurang.

Kepala SMP Rimba Taruna, Drs. Sudarno, menyatakan bahwa program SSN digabungkan dengan proses pembelajaran Agama Islam (PAI) di sekolah. Hal ini dilakukan mengingat keterbatasan tenaga pengajar di sekolah, terutama dalam bidang PAI.

“Kami sudah melaksanakan SSN, namun minat anak-anak masih kurang. Karena keterbata-san guru PAI, pelaksanaan SSN terpaksa digabungkan dengan pembelajaran PAI. Sehingga, program ini belum berjalan secara mandiri,” ujar Sudarno.

Sekolah dengan tiga rombongan belajar (rombel) ini, terdiri dari kelas 7 hingga 9, masing-masing hanya memiliki dua siswa per kelas. Meski begitu, guru PAI berupaya menjalankan program ini secara mandiri, termasuk dalam penyediaan literatur.

Baca Juga:  Resolusi SUKUN, Hasil Sebuah Introspeksi Akhir Tahun

“Untuk literatur, saat ini kami lakukan secara mandiri. Guru PAI yang berinisiatif menyediakan buku-buku pendukung untuk kegiatan SSN,” tambahnya.

Meskipun program SSN masih menemui beberapa hambatan, Sudarno memiliki harapan besar agar ke depannya program ini bisa berjalan lebih baik. Ia berharap ada dukungan berupa buku-buku penunjang dan pendamping dalam pelaksanaan SSN di sekolah.

“Kami sangat berharap ke depan bisa mendapatkan buku-buku yang lebih lengkap untuk menunjang keberhasilan program ini. Literatur yang tepat akan membantu siswa lebih termotivasi,” ungkapnya.

Dengan jumlah siswa sedikit ,Sudarno optimis pelaksanaan SSN di SMP Rimba Taruna bisa lebih ditingkatkan. “Demi pengembangan karakter siswa melalui pembelajaran agama,” tutupnya. (*)

Baca Juga:  Pasca Kenaikan Harga BBM, Anggota DPRD Blora dari Gerindra Prihatin Kondisi Rakyat