Korandiva-BLORA.- Forum Jaringan Media Siber Blora (FJMSB) bersama DPC Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Blora menggelar diskusi terbatas bertema “Membidik Potensi Bisnis BUMDes: Penguatan Regulasi, Akses Modal, dan Kemitraan Pasar”, Jumat (17/10/2025) di Sebara Cafe & Resto Blora.
Hadir sebagai narasumber Anggota Komisi B DPRD Jateng Abdullah Aminuddin, Kabid Pemberdayaan Desa Sukiran mewakili Dinas PMD Blora, serta perwakilan Bank Jateng dan calon mitra BUMDes.
Ketua FJMSB Bambang Sartono menyampaikan, forum ini menjadi langkah strategis memperkuat peran BUMDes sebagai motor penggerak ekonomi desa.
“Media harus ikut mengawal pembangunan, bukan sekadar menulis berita. BUMDes harus naik kelas, menambah PAD desa, dan membuka lapangan kerja,” tegasnya.

Abdullah Aminuddin yang juga pengusaha grosir–ritel melalui Galaksi Grup menawarkan dua skema kemitraan bisnis bagi BUMDes. Pertama, kerja sama ritel dengan modal Rp80–120 juta bagi BUMDes yang telah memiliki toko lengkap dengan rak dan komputer, disertai sistem aplikasi penjualan. Barang yang tidak laku dapat dikembalikan.
Kedua, skema tanpa modal melalui aplikasi pemesanan online dengan transaksi minimal Rp750 ribu per hari, keuntungan 15–20 persen tergantung jenis barang dan jarak pengiriman. “Jika aktif, BUMDes bisa meraih laba sekitar Rp4,5 juta per bulan,” jelas Amin, yang dikenal dengan julukan The Calculator Man.
Ia juga mendorong Bank Jateng mempermudah akses permodalan dengan jaminan kerja sama BUMDes, bahkan melalui sistem kartu kredit usaha.
Menanggapi hal itu, Singgih, tim marketing kredit Bank Jateng, menyebut pihaknya siap mendukung kemitraan tersebut. “Bunga kami hanya 12% per tahun, sangat ideal untuk bisnis,” ujarnya.
Selain kredit usaha, Bank Jateng juga membuka peluang bagi BUMDes menjadi Agen Duta Laku Pandai, layanan pembayaran digital masyarakat. “Agen mendapat fee 1% dari transaksi bulanan Rp 30 juta plus Rp 500 per transaksi,” jelas Ari dari Bank Jateng Cabang Blora.
Diskusi ditutup dengan komitmen memperkuat sinergi multipihak—pemerintah desa, perbankan, pelaku usaha, dan media—guna mempercepat pertumbuhan ekonomi desa berbasis BUMDes di Kabupaten Blora. (*)
