Korandiva-PATI.– Ahmad Husain, tokoh muda yang menjadi inisiator aksi demonstrasi terkait kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Pati, menegaskan bahwa aksi yang akan digelar pada 13 Agustus 2025 mendatang murni merupakan gerakan rakyat. Ia menepis anggapan bahwa aksi ini ditunggangi kepentingan politik.
Pernyataan tersebut ia sampaikan usai mengikuti diskusi publik Forum Diskusi Pati dengan tema “Kajian Hukum & Politisi Kenaikan PBB-P2 Pati” yang digelar Sabtu, 19 Juli 2025. Acara diskusi ini diinisiasi oleh LBH Teratai Pati, Institut Hukum dan Kebijakan Publik (INHAKA), serta Dewan Kota, dan dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, akademisi, serta perwakilan organisasi sipil.
“Gerakan ini muncul dari saya dan mas fajar yang demo dari mahasiswa kemarin, merasa tidak direspon akhirnya saya minta dibuatkan pamflet dan ternyata banyak yang mau ikut bergabung. Demo ini murni tanpa ada muatan politik,” ujar Ahmad Husain kepada awak media.
Ia juga mengungkapkan bahwa hingga saat ini, kurang lebih sekitar 15 ribu orang telah menyatakan kesiapan untuk hadir dalam aksi yang rencananya akan dipusatkan di halaman Kantor Bupati Pati. Peserta berasal dari berbagai lapisan masyarakat dan organisasi-organisasi yang bergabung.
“Sebelumnya saya memang pernah didatangi dari Polsek Pucakwangi, dan saat ditanya, memang saya jawab kalau kita mau demo. Saat ini yang sudah siap untuk ikut demo sekitar 15 ribu orang, itu berasal dari warga masyarakat dan organisasi-organisasi yang bergabung. Rencana kita berangkat dari Pucakwangi memang dengan Sound Horeg, nantinya akan ke Juana sebentar untuk mengajak warga masyarakat tergerak dan ikut bergabung,” ucapnya.
“Nantinya setelah kita sampai di depan kantor bupati Pati, kita juga tidak akan mau kalau diajak untuk audiensi, kita masyarakat ber panas-panasan bupati juga harus ikut berpanas-panas juga bersama masyarakat,” tutupnya. (*)