Korandiva – BLORA.– Fenomena maraknya hujatan dan fitnah di ruang publik, baik langsung maupun melalui media sosial, menjadi perhatian serius Ir. Bambang Sulistya, M.MA. Dalam kuliah tujuh menit (kultum) usai salat Subuh di Masjid Nurul Falah, Perumnas RW V Kelurahan Karangjati, Kecamatan/Kabupaten Blora, Minggu (8/6), mantan Sekda Blora ini mengangkat tema Menjaga Lisan/Ucapan.
“Trend menghujat dan memfitnah seolah tanpa beban moral kian tumbuh subur. Ini bisa menjadi alat pembentuk opini yang mengganggu ketenteraman masyarakat dan mengancam persatuan bangsa,” ujar Bambang.
Ia menekankan, menjaga lisan merupakan langkah cerdas dan bijaksana dalam menghadapi dinamika sosial saat ini. Pesan ini, menurutnya, sejalan dengan nasihat Sayyidina Ali bin Abi Thalib: “Hati-hatilah dengan lisanmu, karena lisan itu lebih tajam dari mata pedang.”
Dalam hadist riwayat Bukhari dan Muslim juga disebutkan, “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia berkata baik atau diam.” Sementara dalam surah Al-Hujurat ayat 12, umat Islam diperintahkan untuk menjauhi prasangka buruk, mencari-cari kesalahan, dan menggunjing.
“Lisan adalah cerminan hati. Dalam budaya Jawa pun diajarkan, Ajining diri saka lathi, ajining lathi saka ati—harga diri seseorang tampak dari lisannya, dan lisan itu tergantung hatinya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Bambang merumuskan langkah praktis menjaga lisan melalui akronim BUNGKAM, yakni:
B: Berpikir positif, membiasakan prasangka baik sebagai bagian dari iman.
U: Upayakan hindari ucapan buruk yang tidak bermanfaat atau menyakiti orang lain.
G: Ghibah atau menggunjing harus dihentikan.
K: Kendalikan emosi, pikirkan dampak ucapan sebelum berbicara.
A: Aktif berdzikir dan berdoa agar lisan tetap terjaga.
M: Menjauhi perdebatan tak berguna dan ucapan kasar.
“Menjaga ucapan adalah kunci untuk menciptakan kedamaian, kerukunan, dan kebahagiaan hidup bermasyarakat,” pungkasnya dengan pantun, “Aneka warna bulunya burung dara, Matanya jernih indah dipandang mata.
Jagalah perilaku dan tutur kata, Agar hidup tenang dan bahagia.”
Menutup kegiatan, takmir masjid membagikan bibit buah-buahan kepada jemaah sebagai dukungan terhadap program Bupati Blora, Dr. H. Arief Rohman, SIP., M.Si., dan Wakil Bupati Hj. Sri Steyorini, dalam mewujudkan Blora sebagai pusat pengembangan Buah Nusantara.
Sebagai informasi, kegiatan kultum Subuh di Masjid Nurul Falah rutin diselenggarakan setiap hari Minggu sebagai bagian dari upaya memakmurkan masjid dan menyebarkan pesan kebaikan. (*)