Korandiva-BLORA.– Pemerintah Desa Gempol Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, terus menunjukkan komitmennya dalam membangun infrastruktur demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Salah satu langkah nyata yang kini dilakukan adalah rencana pembangunan jalan penghubung antara Dukuh Sologender dan Dukuh Pelem, yang kini telah memasuki tahap awal pengukuran.
Pekerjaan pengukuran dilakukan oleh tim dari CP Artha Cetta pada Kamis (1/5/2025). Jalan yang direncanakan memiliki panjang 5,5 kilometer, lebar 3 meter, dan ketebalan 20 sentimeter. Proyek ini akan dibiayai dari APBD Kabupaten Blora dengan anggaran mencapai Rp10 miliar.
Doni Prasetyo, petugas dari CP Artha Cetta, mengatakan bahwa pengukuran ini merupakan langkah penting dalam memastikan pembangunan sesuai rencana.
“Ini masih tahap awal. Kami sedang melakukan pengukuran secara detail untuk memastikan jalur pembangunan jalan benar-benar sesuai dengan perencanaan,” ujar Doni.
Menariknya, proses pengukuran ini tidak hanya melibatkan pihak pelaksana teknis, namun juga mendapat dukungan langsung dari Kepala Desa Gempol, Nurdiyanto, beserta perangkat desanya. Mereka turut membantu memasang patok hingga mengawasi proses pengukuran.
“Kami ingin memastikan pembangunan ini benar-benar tepat sasaran dan sesuai dengan RAB. Karena itu saya dan perangkat desa turun langsung ke lapangan. Insya Allah, pembangunan fisik akan dimulai pada bulan Juli,” ungkap Nurdiyanto.
Rencana pembangunan jalan ini disambut dengan penuh antusias oleh warga, khususnya dari Dukuh Sologender dan Pelem. Masyarakat menyambut gembira pembangunan jalan dengan konstruksi rigid beton yang akan mempermudah akses dan mobilitas mereka.
Pariman (40), warga Dukuh Pelem, menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Desa Gempol dan Pemerintah Kabupaten Blora.
“Atas nama warga Pelem, saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Lurah dan semua pihak yang peduli. Jalan ini sangat kami harapkan karena akan mempermudah akses dan menggerakkan perekonomian desa,” ujarnya penuh harap.
Pembangunan jalan ini tidak hanya menjadi wujud nyata dari perhatian pemerintah, tetapi juga menjadi simbol semangat gotong royong antara pemerintah desa, masyarakat, dan pihak terkait dalam membangun desa yang lebih maju dan sejahtera. (*)