Korandiva-BLORA.- Bertempat di halaman Mushola Soko Tunggal Noto Jiwo Dukuh Bapangan Mendenrejo Kecamatan Kradenan digelar kegiatan peringatan Maulud Nab SAW dan Haul Syeh Abdul Qodir Al Jailani para Ulama Nusantara Sabtu Tanggal (28/9/2024).
Kegiatan dimeriyahkan gamelan jowo dan kolompok Terbangan dari Tegal juga di hadiri oleh Abah Santri dari Tegal jawa Tengah, Dr Tri Susilowati SH, KRAT Supriyo Hadi Nagoro dari Kraton Kartosuro, Ahmad Bagus Maulana aliyas Bela Belu dari Boyolali,Kepala Desa Mandenrejo9 Supari dan Forkopincam Kradenan.
Acara dimulai menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia dilanjut acara inti yang diisi penceramah dari Tegal Jawa Tengah juga masih kerabat keraton Surakarta yang juga biasa dijuluki Abah Santri ini juga penganut ajaran Kanjeng Sunan Kali Jogo, maka ia selalu membicarakan tentang kehidupan orang jawa.
” Kita ini orang jawa yang dilahirkan di tanah jawa, maka sering kita ini dikatakan santri jawa, selain itu Abah juga berbicara hal Sedulur papat limo pancer” kata Abah Santri, Manusia lahir diiringi empat saudara lanjut Abah” yaitu ari-ari (palsenta), air, darah dan tali pusar” ujar Abah, disela sela wejangan juga diselingi solawatan dan gending jawa sehingga swasana menjadi kiqmad dan sejuk, dilanjutkan lagi Abah Santri menuturkan kaitannya Sedulur papat limo pancer.
“Pemahaman lebih dalam lagi, Manusia lahir dengan membawa empat napsu yaitu Aluamah (biologis), Supiyah (keduniawian)harta kekuasaan, Amarah (emosi) dan Amanah ( sepiritual) ke lima tentunya adalah diri pribadi yang utuh mencerminkan kesatuan yang harmonis dari ke empat anasir tersebut” tutur Abah Santri.
Dilanjutkan terkait Sedulut papat limo pancer Abah Santri menambahkan,
” Manusia mulai dalam kandungan usia delapan bulan Allah munurunkan ampat Malaikat yang dua disebelah kanan yang kiri, sedangkan empat Malaikat yang diturunkan oleh Allah yaitu Jibril, Mikail, Isrofil dan Izrofil ditambah satu lagi (diri kita) sihingga menjadi apa yang dinamakan”Sedulur papat limo pancer”(*).