Korandiva–BLORA.- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kabupaten Blora menggelar sosialisasi pengawasan partisipatif sekaligus meluncurkan Indeks Kerawanan Pemilihan (IKP) 2024 untuk wilayah Kabupaten Blora, Rabu (11/9).
Kegiatan ini dihadiri oleh narasumber dari berbagai bidang, termasuk Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Blora, Heri Purnomo, dan Kasat Intelkam Polres Blora, Iptu Agus Wibowo.
Dalam acara tersebut, Ketua Bawaslu Blora, Andyka Fuad Ibrahim menekankan pentingnya pemetaan kerawanan dalam Pemilu 2024. “Peluncuran IKP ini penting agar kita bisa mengetahui titik-titik rawan dalam Pemilihan 2024. Ini menjadi dasar mitigasi, sehingga pencegahan bisa dilakukan dengan lebih efektif,” ujarnya.
Andyka menjelaskan, IKP Kabupaten Blora berada dalam kategori rawan sedang, dengan tiga dimensi utama yaitu penyelenggaraan, sosial politik, dan kontestasi. “Blora masuk kategori rawan sedang, berbeda dengan IKP tahun 2019 dan 2020 yang juga mencakup dimensi partisipasi masyarakat,” jelasnya.
Anggota Bawaslu Blora, Irfan Syaiful Masykur, dalam materinya memaparkan bahwa hasil pengawasan dan informasi dari jajaran pengawas pemilu menunjukkan rata-rata skor kerawanan Blora mencapai 10,69. “Indeks ini bertujuan memetakan kerawanan, melakukan proyeksi, dan deteksi dini terhadap potensi pelanggaran Pemilu 2024 di Kabupaten Blora,” tambah Irfan.
Kasat Intelkam Polres Blora, Iptu Agus Wibowo, menyatakan bahwa Polres Blora sudah menyiapkan berbagai strategi untuk menangani potensi konflik sosial selama Pemilu. “Kami melakukan penggalangan dengan berbagai tokoh dan memberikan penyuluhan serta pembinaan kepada masyarakat,” ungkapnya.
Ketua PWI Blora, Heri Purnomo, turut menegaskan pentingnya peran media dalam Pemilu. “Media berperan menjamin transparansi, akuntabilitas, dan partisipasi masyarakat secara cerdas. Oleh karena itu, media harus profesional, independen, dan berimbang,” pungkasnya. (*)