Ikuti FGD Penjaminan Mutu RPL Desa di Solo, PMD Blora: Tahun Depan Akan Buka Program RPL Desa S2

Korandiva-.- Sebagai lembaga tinggi yang saat ini mewadahi Desa dan Kabupaten , UNNES yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang dikerjasamakan oleh RI menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) di Solo tgl 4-5 September 2024.

Hadir sebagai dalam kegiatan tersebut diantaranya; Kepala Kemendes PDTT RI Prof. Lutfia Nur Laili, Wakil Rektor 1 UNNES Prof Dr Zaenuri, SE, MSi, Ketua Prog RPL Desa UNNES Prof. Dr Nanik Wijayati, MSi.

Sementara peserta FGD anara lain Kabupaten Blora, Semarang, , Grobogan, , Kudus, Bojonegoro, Kendal, Magelang, serta seluruh Prodi UNNES RPL Desa.

Selain diskusi tentang pelaksanaan RPL Desa yang sudah berjalan di Kab Blora & Kab Semarang, dalam kegiatan ini juga dilaksanakan bagi kabupaten lain yang belum melaksanakan program RPL.

Pada kesempatan ini Dinas Kabupaten Blora yang diwakili oleh Sekretaris Dinas PMD Kabupaten Blora, Heksa Wismaningsih ditunjuk menjadi salah satu narasumber best practice pelaksana teknis subsidi bagi mahasiswa RPL desa.

Baca Juga:  Suap dan Pungli

Menurut Heksa, Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Desa adalah program afirmasi untuk memberikan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal atau nonformal atau informal, dan/atau pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal di tingkat S1.

Hasil belajar sebelumnya di perguruan tinggi (hasil belajar formal) diakui melalui asesmen untuk transfer .
“Hasil belajar sebelumnya dari pengalaman kerja, , belajar mandiri dan lain-lain (hasil belajar nonformal dan informal) diakui melalui asesmen dan rekognisi untuk memperoleh sks/kredit,” ujarnya.

Heksa menambahkan, program ini merupakan bagian dari upaya pemberdayaan masyarakat desa dan desa yang lebih baik.
Dasar hukumnya; UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, Peraturan Presiden Nomor 8/2012 mengenalnya sebagai Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI), Peraturan Mendikbudristek Nomor 41/2021 tentang Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), Keputusan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Nomor 162/E/KPT/2022, lintas kementerian yakni Kemendes PDTT, serta Kemendikbud dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) 2021 tentang afirmasi Pendidikan Tinggi untuk desa.

Baca Juga:  Masa Giling 2022, Petani Berharap Harga Tebu di Blora Lebih Tinggi

“Peserta yang berhak mengikuti program RPL Desa diantaranya; , , Anggota Badan Permusyawaratan Desa (), Tenaga Pendamping Profesional, Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD), Pengurus BUMDesa/ Bersama, Pengurus Lembaga Kemasyarakatan Desa/Lembaga Adat Desa, Pendidik/Guru di desa, Tenaga di Desa, dan pegiat desa lainnya,” papar Heksa.

Saat ini program RPL Desa S1 sudah berjalan masuk semester 3 dari 4 semester yang akan ditempuh selama 2 tahun. Jumlah mahasiswa sebanyak 266 di 6 jurusan/prodi: Pendidikan Luar Sekolah, Pendidikan Sosiologi Antropologi, Pendidikan Ekonomi, Manajemen, Ekonomi Pembangunaan & Akuntansi.

Biaya UKT per semester sebesar 5,4 juta masing-masing mahasiswa mendapat subsidi dari APBD sebanyak 50% biaya UKT per semester sebnyk 2,7 juta.

Program RPL Desa S1 di Kabupaten Blora merupakan gagasan Bupati Blora yang ditindaklanjuti dengan melaksanakan perjanjian kerja sama () dengan UNNES dan BPSDM Kemendes PDTT RI. “Pada tahun yang akan datang, program ini akan dilanjuti dengan membuka program RPL Desa S2,” tandasnya. (*)