Refleksi Perjalanan Wakil Ketua DPRD Blora, Siswanto dalam Buku Terbaru Ahmad Adirin

Korandiva-.- Wakil Ketua , baru saja merilis bukunya yang ditulis Ahmad Adirin. Buku tersebut berjudul ‘Siswanto, Meniti '

“Hari ini sudah terbit buku berjudul ‘Siswanto, Meniti Jalan Demokrasi' karya Ahmad Adirin beserta tim. Ini sudah terbit dari Mata Kata Inspirasi, Terima kasih,” ujar Wakil Ketua Blora, Siswanto kepada awak media ini, ditulis Rabu (2/7/2024).

Buku setebal lebih dari 100 halaman itu digarap kurang dari satu tahun yang merupakan refleksi dari perjuangan, , dan komitmen diri Siswanto sebagai seorang yang kemudian bertransformasi menjadi anggota .

Kisah perjalanan dimulai dari pergerakan dan pergolakan sebagai seorang aktivisme di jalanan. Siswanto melihat dan merasakan langsung berbagai problem kepentingan yang dialami masyarakat.

Baca Juga:  Hari Raya Qurban 2024, Warga Balun Graha Potong 12 Sapi dan 15 Ekor Kambing

“Keinginan untuk memperjuangkan hal itulah yang membawa saya terlibat dalam berbagai kegiatan ,” jelas Siswanto.
Dalam buku ini, diulas sekilas kisah tentang Siswanto yang akhirnya menjadi politisi Golkar yang menjabat sebagai anggota DPRD Blora dan saat ini menjadi Wakil Ketua DPRD Blora. Siswanto juga terpilih kembali untuk masa bakti 2024 sampai 2029.

“Sebagai aktivis, politisi, dan publik, saya pastikan, saya menjadi bagian dari perubahan masyarakat dan bermanfaat baik di RT, desa, kecamatan, maupun kabupaten,” ucapnya.
Sementara itu, Ahmad Adirin sebagai penulis berharap, buku ini bisa menjadi inspirasi bagi anak muda, khususnya pemuda Blora.
“Saya berharap buku ini dapat memotivasi generasi muda untuk terus berjuang dan berkontribusi bagi masyarakat,” kata alumni Himpunan Islam (HMI) Blora ini.

Baca Juga:  Semarakkan HUT ke-78 Kemerdekaan RI, Perhutani Kembali Bagikan Infak kepada Anak Yatim

Sebagai informasi, Ahmad Adirin sebelumnya telah meluncurkan buku pertamanya yang sempat menjadi best seller berjudul ‘Mengawal Bantuan Pangan di Blora'.

Buku keduanya berjudul ‘Ngaji Bareng Abah Yai Muharror Ali', disusul buku ketiganya berjudul ‘Ketut Sanjaya, Jejak Kesenian Si Anak Dangdut', dan buku keempatnya berjudul ‘Mas Arief dari Santri Jadi Bupati: Menjemput Perubahan Blora'. (*)