Sedekah Bumi Desa Temulus-Randublatung Dimeriahkan Drum Band dan Reog Ponorogo

Korandiva-.- di Kecamatan tahun ini dimeriahkan dengan mengarak 23 gunungan yang dibuat dari hasil pertanian atau hasil bumi. Antusias masyarakat dalam mensukseskan acara ini terlihat melalui semangat dari masing-masing RT yang membuat satu gunungan dengan cara gorong royong.

Acara arak-arakan gunungan yang dimulai pukul 13.00 Wib dengan mengambil garis star di pertiggan dekat SMP Negeri 3 Randublatung, lalu mengelilingi desa, dan finish di depan rumah Tumulus.

Disaksikan oleh Randublatung, rombongan dari murid-murid Temulus bergerak di barisan paling depan, disusul dua puluh tiga gunungan yang diiringi berbagai musik dan masyarakat berpakaian adat Jawa.

Baca Juga:  Hari Raya Qurban 2024, Warga Balun Graha Potong 12 Sapi dan 15 Ekor Kambing

Camat Randu latung Drs Bukri mengaku sangat mengapresiasi kegiatan yang adiluhung itu sambil berpesan agar terus dijaga.

“Saya sangat menghagai tinggalan dari leluhur ini, karena itu kita harus bisa uri-uri dan melestarikan,” ucapnya,
“Karena kita dapat hidup rukun dengan semangat gorong royong seperti yang kita lakukan hari ini,” pesan Camat.

Sementara itu Kepala Desa Temulus Suhartono pada saat pemberangkatan menyampaikan pesan kepada semua warganya agar bersyukur karena tahun ini hasil panen di bumi Temulus cukup melimpah.

“Tahun ini tidak ada yang merusak tanaman kita baik padi maupun jagung dan tanaman lainnya, maka harus kita syukuri rahmad dari Allah. Mari kita kuatkan kebersamaan dan kerukunan, kegotong royongan seperti kegiatan siang hari ini. Dan, nanti malam masih ada kegiatan pengajian,” pungkas Hartono.

Baca Juga:  "Pasar Tayu Bersholawat" Hadirkan Habib Ali Zainal Abidin Assegaf dari Jepara

Hal senada disampaikan Sekdes Temulus, Jiarto yang juga selaku penggerak pemuda desa setempat, bahwa dia sangat berterima kasih atas peran pemuda hingga acara sedekah bumi menjadi meriah.

Ditambahkan oleh Jiarto, bahwa kegiatan sedekah bumi juga dilaksanakan di Dukuh Kedungsambi desa Temulus. Di sana juga digelar seni reog dari Ponorogo Jawa Timur dan malamnya seni lokal dari Desa Temulus sendiri.
“Yah, semoga kegiatan ini lancar dan aman tidak gangguan apapun,” pesan Carik. (*).