Harga Pembelian Tebu Belum Sesuai Harapan, Petani Blora Ancam Akan Demo PT GMM Bulog

Korandiva – .- Karena belum sesuai harapan para di Blora, Dinas Pangan Pertanian Peternakan dan Perikanan (DP4) meminta harga pembelian tebu petani yang telah ditetapkan Direksi PT Gendis Multi Manis Badan Urusan Logistik (GMM ) agar dievaluasi kembali.

Kepala DP4 Blora Ngaliman mengungkapkan secara realistis tentunya petani tebu menginginkan harga pembelian tebu terbaik dan bagus atas dasar fakta yang ada di lapangan.

“Saat ini harga pasir di lapangan sudah mencapai Rp 17.500/kg dan harga pembelian tebu di pabrik gula di luar Kabupaten Blora sudah cukup tinggi melampaui standar yang ditetapkan pemerintah dibanding dengan harga tebu di Bulog,” ujar Ngaliman, Jumat (10/5/2024).

Ngaliman sangat berharap dalam menetapkan harga beli tebu mampu bersaing dengan pabrik gula lain. Hal ini juga dapat mengendalikan agar para petani tebu Blora tidak menjual hasil tebunya ke pabrik gula di luar Kabupaten Blora.

Baca Juga:  H. Soedadyo: Termasuk Bulan Mulia, Muharram Bukan Bulan Sial

“Sehingga musim giling 2024 tidak ada tebu Blora yang bertamasya keluar daerah dan ini berarti para petani tebu bisa merasakan manis gula bersama PT GMM Bulog,” tuturnya.

Sekretaris APTRI (Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia) Kabupaten Blora Anton Sudibyo menambahkan selama hampir lima tahun ini para petani tebu di Kabupaten Blora bersikap sendiko dawuh atau diam atas kebijakan harga tebu yang diputuskan Direksi PT GMM Bulog.

Walaupun dalam tindakan nyata akhirnya para petani tebu sebagian besar memutuskan menjual tebu mereka keluar dari Kabupaten Blora sehingga terjadi fenomena tebu tamasya.

“Kondisi ini tidak bisa dibiarkan, terjadi proses dholimisasi kepada para petani tebu. Oleh karena itu para pengurus APTRI Blora bangkit kembali untuk membela dan memperjuangkan peningkatan kesejahteraan petani tebu,” tegasnya.

Baca Juga:  Kejar Setoran

Bila tuntutan harga tebu tidak segera dievalusi oleh direksi PT GMM Bulog akan mengadakan demontrasi di PT GMM Bulog Tinapan Blora.

Sebagai ikhtiar lain Anton mengaku sudah berkirim pesan kepada Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi yang juga kelahiran Blora. “Saya mendapat jawaban singkat dari bapak Bayu Krisnamurthi, kami sangat memperhatikan,” ucapnya.

Sakijan, Wakil Ketua APTRI Blora mengatakan sudah menirim tebu untuk digiling di PG GMM Bulog sejak Selasa 7 Mei 2024, namun sampai Jumat 10 Mei 2024 angkutan truk masih belum kembali karena mesin pabrik mengalami kerusakan. (*).