Korandiva-BLORA.- Menjamurnya berbagai pertemuan keluarga pasca Idulfitri 1445 Hijriah yang dikemas dalam acara halalbihalal menjadi sebuah keniscayaan bagi berbagai elemen masyarakat. Hal itu seperti diungkapkan mantan Sekretaris Daerah (Sekda) Blora, Jawa Tengah, Bambang Sulistya dalam acara halalbihalal Keluarga Besar Eyang Ronggo Tarupratama di rumah Sarwosih Desa Gayam Dompo Kec/Kab. Karanganyar pada Sabtu 13 April 2024.
“Idulfitri merupakan momen bersejarah yang penuh makna saat keluarga berkumpul untuk merayakan kemenangan dan kembali ke fitrah setelah menjalani puasa selama sebulan penuh,” ucap Bambang.
Bambang Sulistya yang menjabat Ketua PWRI Kabupaten Blora menambahkan, tradisi berkumpul dengan keluarga pada saat Lebaran merupakan hari istimewa yang sangat dirindukan dan ditunggu-tunggu. “Halalbihalal mampu menciptakan kehangatan, kekeluargaan, kebersamaan dan kesempatan langka untuk berbagi cerita pengalaman suka duka serta ungkapkan unek-unek dinamika kehidupan,” paparnya.
“Pertama, meningkatkan kesehatan mental, mencegah stres yang berkorelasi positif untuk memperpanjang umur dan menambah peluang untuk mendapat rezeki,” tuturnya.
Kedua, memperkuat hubungan ikatan batin diantara anggota keluarga sehingga tercipta komunikasi terbuka untuk menumbuhkan semangat saling asih, saling asah dan saling asuh.
Ketiga, kesempatan untuk menghibur dan membantu kepada keluarga yang kurang beruntung.
Keempat, untuk meningkatkan kecerdasan emosional dan wawasan serta menambah kepekaan sosial. Kelima, waktu yang tepat untuk saling meminta maaf dan mengenal anggota keluarga baru guna mempererat persaudaraan.
“Pergi ke Blora naik kereta api, Simpan rahasia di dalam hati. Bila kita semua lupa bersilaturahmi, persaudaraan dan komunikasi akan mati,” ucapnya melalui pantun
Dalam kesempatan itu Bambang kembali mengenang Eyang Ronggo Tarupratomo mantan kepala desa di era orde lama yang memiliki putra/putri 11 orang. Salah satunya bernama Sukro Jagasarkara yang pernah menjabat Sekretaris Daerah Kabupaten Karanganyar selama 25 tahun.
Salah satu wejangan bijaknya yaitu, “Urip iku ajo gawe susahe wong liya nanging gawe senenge wong liya. Laku jujur lan seneng weweh tumindakno ben uripmu mulya” (Hidup itu jangan membuat penderitaan orang lain namun membuat kebahagian orang lain. Perilaku jujur dan suka berbagi untuk dijalani agar hidupmu sejahtera). (*).