Pelepasan Purnatugas Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blora Dihadiri Bupati

.-

Acara pelepasan purnatugas Kepala Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) , H.R. Gundala Wejasena pada Selasa (27/6/2023) menjadi bersejarah karena dihadiri langsung oleh Bupati Blora H. Arief Rohman.
Kegiatan yang berlangsung di Ruang Pertemuan DP4 itu juga diikuti oleh tamu undangan yang mayoritas keluarga besar petugas .
Ketua panitia penyelenggara, Ngaliman yang juga menjabat Sekretaris DP4 mengatakan, bahwa tujuan diselenggarakan kegiatan untuk membangun komitmen agar para petugas DP4 memiliki kesiapan dalam mengemban tugas guna mewujudkan aparatur yang maju, unggul dan berdaya saing untuk mengemban tugas kedinasan.
“Sekaligus nguri-nguri filosofi Jawa, mendem jero mikul duwur dalam menghantarkan purnatugas Bapak Gundala Wejasena,” ujar Ngaliman.
Kegiatan ini menurut Ngaliman, sebagai wujud tanda kasih sayang kepada Gundala Wejasena yang telah memberikan karya, teladan, bimbingan dan motivasi kepada para petugas DP4.
“Beliau sosok pemimpin yang tergolong memiliki banyak talenta, dan seorang yang mempunyai kemampuan serta kecerdasan di atas rata-rata dari para pejabat pada umumnya,” tambah Ngaliman. Termasuk pemimpin yang bersih dan pemberani.
Dalam kesempatan itu, Gundala Wejasena dengan semangat berapi-api dan penuh motivasi mengatakan, dirinya merasa tersanjung, bangga dan gembira karena acara hari ini dihadiri oleh Bupati sendiri.
“Sebentar lagi mulai 1 Juli 2023, saya akan memasuki purnatugas alias pensiun. Apakah saya akan memilih topo broto dadi pandito ataukah saya tetap berbuat banyak kepada masyarakat untuk mewakafkan diri agar tetap bermanfaat,” ungkapnya.
“Termasuk kembali menjadi petugas suntik sapi. Karena selama nyawa masih dikandung badan, saya tetap ingin berkarya nyata,” tandasnya.
Gundala menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati yang selama ini telah banyak memberikan kesempatan, bimbingan dan spirit untuk bisa melaksanakan tugas dengan baik penuh dengan semangat dalam mewujudkan pangan, pertanian, peternakan dan perikanan yang maju dan masyarakat yang semakin sejahtera.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada seluruh aparatur DP4 yang telah mendukung, membantu dan mampu bekerja sama serta bersinergi dalam melakasanakan tugas kedinasan.
H. Gundala Wejasena sangat berharap kepada seluruh petugas khususnya para petugas penyuluh pertanian agar terus bekerja keras mendukung bupati dalam mewujudkan Blora menjadi kabupaten pertanian yang kelak kedepan Blora dapat mengekspor beras organik ke luar negeri.
Mengingat Blora tanahnya potensial dan gudangnya sapi di Jawa Tengah sehingga melimpah ruah bahan baku untuk organik.
Dengan suara lantang menolak yang saat ini terjadi, mestinya Blora tidak ada kemiskinan, Blora tidak ada karena tanah kita subur dan Blora kaya akan sumber daging, telur dan sumber protein lainnya serta sumber karbohidrat karena Kabupaten Blora juga salah satu lumbung pangan Jawa Tengah.
Sebelum mengakiri sambutan Gundala menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh jajaran petugas DP4 atas segala kekurangan, kesalahan dan keterbatasan dalam bekerja sama mengemban amanah.
“Apalagi saya sering bersuara keras karena itu merupakan identitas dirinya, kalau bersuara lembut bukan Gundala karena Gundala maknanya Bledek suaranya keras,” ujarnya.
Permohonan maaf juga disampaikan kepada bapak Bupati atas kesalahan dan belum maksimalnya dalam melaksanakan tugas kedinasan.
Bupati Blora Arief Rahman, mengukapkan rasa senang dan bisa mengikuti acara pembinaan pegawai dan pelepasan kepada H.R.Gundala Wejasena.
Ia mengucapkan terima kasih atas pengabdian dalam mengemban tugas yang telah dilaksanakan oleh bapak H Gundala sampai memasuki purnatugas dengan baik bahkan dinyatakan mendapat predikat lulus Cumlaude.
Bapak Arief juga menilai Gundala adalah sosok seorang pejabat yang paling percaya diri (PD) sedunia. Ia memiliki banyak keahlian serba bisa: piter menyanyi, pandai baca puisi, ahli memberi tausiah dan termasuk kelompok satu persen, antik dan fenomenal.
Semoga segala amal perbuatan selama pengabdian dicatat sebagai amal ibadah.
Menurut Bupati Arief Rohman kemampuan dan pengalaman H Gundala masih sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
Mas Arief mendukung rencana H Gundala akan mendirikan “Gundala Foundation” yang akan memelihara kambing dan sapi di rumahnya Bu Gundala .
Bupati Blora juga meminta kepada seluruh petugas Penyuluh Pertanian agar bahu-membahu bekerja keras, cerdas dan ikhlas mewujudkan pertanian organik di Kabupaten Blora.
Mengingat bahan baku kotoran hewan tersedia melimpah ruah. Dan dengan terwujudnya pertanian organik bisa memperbaiki kerusakan tanah di Kabupaten Blora yang kelak berdampak positif bagi peningkatan produksi dan peningkatan pendapatan .
Mengingat penyuluh pertanian lapangan merupakan ujung tombak dalam memajukan Pertanian dari arti luas.
“Sehingga mari seluruh petugas DP4 berlomba lomba dalam hal kebaikan,” ujarnya.
Guna mendukung kemajuan di bidang Pangan, Pertanian, Peternakan dan Pertanian Pemerintah Daerah Kabupaten Blora telah bekerja sama dengan IPB, dan berbagai perguruan tinggi lainnya.
Bahkan Bupati juga akan merencanakan lomba dalam keberhasilan mewujudkan pertanian organik dengan memberikan piala Bupati dan hadiah yang menarik lainya kepada para petugas penyuluh pertanian yang berhasil memberi bimbingan kepada petani dalam menerapkan pertanian organik.
Mas Arief juga memotivasi dalam mengatasi stunting digencarkan gerakan gemar makan ikan.
Dirinya minta maaf apabila dalam berinteraksi dan bekerja sama selama ini ada kekurangan. Semoga Kabupaten Blora segera dapat mewujudkan masyarakat maju, unggul dan berdaya saing.
Ada buah karya berupa yang dipersembakan oleh salah satu petugas lapangan dalam Pelepasan Purna Tugas H.Gundala Wejasena.
Di depan kantor DP4 ada pohon mangga, Jangan lupa untuk tetap dipelihara, Meskipun kita berpisah raga, Namun tetap bersatu dalam jiwa.
Kemudian pantun berikutnya, Tanaman sukun tumbuh di depan rumah, Tanaman padi ditanam di sawah, Apabila hari ini kita berpisah, Jangan pernah melupakan amal kebaikan dan . (*)

Baca Juga:  Proses PPDB Dikeluhkan, Ketut Kunarwo: Sistem Zonasi Tidak Fair