BLORA.-
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mulai setop siaran TV analog untuk migrasi ke TV digital pada 2 Desember. Semenjak itu, masyarakat mengeluhkan susahnya untuk membeli Set Top Box (STB).
Selain dikarenakan kemampuan untuk membeli, yang membuat susah untuk mendapatkan STB dikarenakan beberapa toko elektronik di Blora, khususnya di wilayah Kecamatan Ngawan tidak memiliki persediaan.
Suri, warga Kelurahan Ngawen mengaku jika dirinya harus menyisihkan uang dari hasil kerja narik becak untuk sekedar beli Setop Box sangatlah sulit.
“Gak iso tuku setopbox gak due duit nggo tuku. Dak alung kanggo mangan sik, Mas (tidak bisa beli setopbox gak punya uang. Mending buat makan dulu),” kata istri Suri.
Sementara itu seorang pengusaha Toko elektonik di Ngawen, Toko Melati mengatakan sulitnya mendapatkan setobox ini setelah siaran analog diberhentikan oleh pemerintah.
“Barange sulit di dapat Mas. Biar adil, pembelian oleh masyarakat dibatasi untuk satu orang hanya boleh beli 2 biji,” kata pemilik toko Melati itu.
Sementara itu Dimas, pekerja di Toko Latif Cell juga mengaku prihatin karena kebijakan ini memaksa masyarakat harus keluar uang lagi lebih banyak untuk keperluan menonton televisi.
“Kasihan wargam selain harus keluar uang, juga kalau mau beli barangnya sulit,” katanya sambil melayani pelangan. (*)