BOJONEGORO;
Memasuki tahun ajaran baru, seluruh sekolah tak terkecuali SLB (Sekolah Luar Biasa) Negeri Batokan Kecamatan Kasiman Kabupaten Bojonegoro Jawa Timur melaksanakan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) hal itu bagian dari program sekolah untuk lebih mendekatkan diri dengan peserta didik dan keluarganya. Selain itu juga untuk memperkenalkan sekolah dengan segala bentuk sarana prasarana dan juga layanan yang akan diberikan.
MPLS di SLB Negeri Batokan ini akan dilaksanakan selama tiga hari, dimulai Senin 18 Juli hingga Rabu 20 Juli 2022,” ungkap Hartini,S.Pd Kepala Sekolah kepada korandiva.co. Perempuan paruh baya yang selalu terlihat anggun itu menambahkan, bahwa mpls ini dirangkai dengan kegiatan upacara selamat datang peserta didik baru, assesment, penandatanganan serah terima peserta didik baru dari orang tua kepada sekolah.
Masih menurut Hartini, sebagai laporan peserta didik baru sejumlah 16 anak, dengan jenjang SDLB (Sekolah Dasar Luar Biasa) SMPLB (Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa) dan SMALB (Sekolah Menengah Atas Luar Biasa), peserta didik baru jenjang SD 2 siswa, SMP LB 11 siswa dan SMA LB 3 siswa yang terdiri dari berkebutuhan khusus, Hambatan pendengaran, Hambatan Berfikir dan Hambatan bergerak,” paparnya.
SLB Negeri Batokan yang berdiri di Kecamatan Kasiman itu sendiri memiliki total jumlah peserta didik keseluruhan adalah 59 siswa dengan tenaga kependidikan sebanyak 12 tenaga pengajar dan 2 tenaga kependidikan. Dengan demikian peserta didik dapat memperoleh pola pengajaran yang baik sesuai dengan kebutuhan siswa itu sendiri. Peran serta orang tua juga sangat mendukung pola pendidikan. Siswa siswa istimewa ini memang anugrah luar biasa yang patut disyukuri.
MPLS tahun ajaran 2022 – 2023 ini berjalan baik atas kerjasama semua pihak, utamanya orang tua siswa dan lingkungan sekolah itu sendiri, terlihat dari pantauan korandiva.co saat hari pertama kemarin, Senin (18/07/2022) seluruhnya terlihat bahagia dan seluruh rangkaian acara berjalan penuh khidmat. Mungkin kedepan kami akan jalin kerjasama dengan banyak pihak guna menopang keberadaan sekolah ini tetap eksis dan memberikan manfaat bagi warga yang anaknya memiliki kebutuhan khusus,” pungkas Hartini. (*)