Huda, Pemuda Desa yang Berhasil Kembangkan Jambu Kristal Bernilai Ekonomi Tinggi

BOJONEGORO.-

Jambu kristal merupakan buah unggulan yang banyak berkembang di berbagai daerah. Penyebaran jambu kristal meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, , Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bengkulu dan NTB.

Daging jambu kristal bertekstur renyah menjadikan buah ini banyak digemari masyarakat. “Dengan tekstur yang tidak memiliki biji serta manis menyerupai karakteristik beberapa buah impor seperti apel dan pir, menjadikan jambu kristal banyak digemari oleh konsumen di perkotaan, “ujar Huda

Melihat kondisi tersebut, jambu kristal berpeluang menggantikan ketersediaan pir dan apel yang selama ini banyak diimpor dari luar negeri. “Tingginya nilai impor pir dan apel yang diperkirakan bernilai Rp 6,9 triliun pada 2018 adalah peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan oleh para dalam negeri untuk memaksimalkan produksi jambu kristal,” jelas Huda.

“Dengan pemeliharaan yang baik, jambu kristal dapat dipanen sepanjang tahun sehingga dapat tersedia di pasar tanpa mengenal musim,” tambahnya.

Huda menjelaskan bahwa pemerintah saat ini telah menjadikan jambu kristal sebagai salah satu komoditas buah unggulan nasional. Sudah banyak yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian terkait dengan jambu kristal sejak 2012 sampai sekarang. Paket bantuan tersebut mulai dari bantuan benih, saprodi, rumah kemasan, alat pascapanen dan lainnya.

“Bahkan saat ini sudah mulai banyak petani yang mengembangkan jambu kristal secara karena usaha jambu kristal ini memiliki peluang usaha sangat menjanjikan,” imbuhnya.

Baca Juga:  Tanpa Lawan, Sukur Priyanto Terpilih Secara Aklamasi Dalam Muscab IV Demokrat Bojonegoro

Dalam rangka meningkatkan pengetahuan petani dan petugas untuk menghasilkan jambu kristal berkualitas baik, Ditjen Hortikultura melaksanakan kegiatan Penerapan Teknologi Jambu Kristal dengan mengundang petani dan petugas dari beberapa sentra produksi.

Huda berharap melalui kegiatan pengembangan kawasan, jambu kristal di Bojonegoro semakin meluas sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi petani. Karena menurutnya jenis tanaman ini masih jadi kegemaran dan belum dikelola menjadi pendapatan harian. Pasarnya bagus, dan kebutuhanya terus meningkat. Kata pemuda yang belum lama ini melepas masa lajangnya dengan mempersunting gadis bernama Alifia yang juga punya kegemaran yang sama.

Huda, seorang pemuda dan juga usaha dari Desa Ringintunggal Kabupaten Bojonegoro telah mantap menekuni usaha budidaya jambu kristal pada lahan yang tidak begitu luas, yaitu 1.000 meter persegi yang terletak di belakang rumahnya tersebut.

Huda menjelaskan, bahwa kunci sukses dalam budidaya jambu kristal adalah perawatan yang intensif dengan cara pemberian yang rutin, pemangkasan, sanitasi kebun dan pengendalian OPT.

Secara genetik, jambu kristal akan lebih cepat tumbuh dibandingkan jambu biji lainnya, tanaman yang berusia 5-6 bulan sudah mampu menghasilkan buah. “Salah satu kelebihan tanaman ini adalah dapat dipanen sepanjang tahun dan tidak tergantung musim, namun bisa dilakukan 3 kali dalam setahun,” ungkap Huda.

Baca Juga:  Berbagi Kebahagiaan, SLB Negeri Batokan Santuni Anak Yatim

Jambu kristal ini dijual dengan harga Rp 13.000–16.000 ribu per kg dan pemasarannya meliputi pasar-pasar lokal di daerah Bojonegoro Setelah usahanya mulai menanjak dari sisi produksi dan mutu, Huda mulai melebarkan pemasarannya hingga ke suplier supermarket hingga ke beberapa outlet buah.

“Tiap minggu saya mampu menjual 5 kuintal dari 300 pohon. Untuk memenuhi permintaan pasar, saya bekerjasama dengan warga yang usaha jambu kristal dilingkungan setempat,” paparnya.

Untuk menghasilkan buah yang mulus, Huda menerangkan bahwa perlu dilakukan pembungkusan dengan menggunakan styrofoam dan plastik. yang banyak menyerang buah ini adalah lalat buah, kutu putih dan ulat daun. Lalat buah lah yang menyebabkan kualitas buah rendah dan ditolak oleh pasar.

Salah satu cara sederhana tetapi ampuh untuk mengatasi hama lalat buah dengan pembrongsongan. Dengan penerapan budidaya yang baik, dirinya optimis mampu menghasilkan buah jambu kristal bermutu baik sesuai dengan permintaan pasar.

“Harapan kedepan perluasan pasar akan semakin berkembang tidak hanya untuk memenuhi pasar lokal dan pasar modern, tetapi juga perlu penjajagan untuk pasar luar negeri. Jika kepastian pasar sudah terjamin, petani tidak akan ragu dalam budidaya jambu kristal,” tutup Huda dengan optimis. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *