BLORA.-
Menjelang Ramadan 2022 Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Mandiri Tebu (Manteb) baru saja menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku Tahun 2021.
RAT dilaksanakan di kantor KPTR Manteb di Dukuh Gayam RT 01/RW 03 Desa Kedungwungu Kec. Todanan (Jalan Raya Kunduran – Todanan) dipimpin langsung Ketua KPTR Manteb H. Bambang Sulistya.
“Sejak kepengurusan KPTR Manteb dilantik pada tanggal 22 Maret 2019 sudah tiga kali berturut-turut menyelenggarakan RAT secara tepat waktu di bulan Maret. RAT dilaksanakan hari Minggu (27/3/2022,” kata Bambang Sulistya, Senin (28/3/2022).
Dikatakannya, untuk RAT tahun ini agenda utamanya adalah pemilihan pengurus dan Pengawas KPTR Manteb untuk masa bakti 2022-2025.
Kegiatan RAT tutup buku 2021 dibuka dengan Doa, Menyanyikan lagu Indonesia Raya, Laporan Ketua Panitia kegiatan RAT, Sambutan Ketua KPTR Manteb.
Sambutan Kepala Dinas Perdagangan Koperasi UKM Kabupaten Blora, Sambutan narasumber dari DPRD Kabupaten Blora dan terakhir pemilihan Pengurus dan Pengawas KPTR Manteb.
Dijelaskan, berkat keterbukaan, niat baik dan nilai pengabdian yang tulus penuh rasa tanggung jawab dari para pengurus dan para pengawas KPTR Manteb masa bakti 2019-2022 setelah ketua panitia pelaksaan RAT Suwignyo menyampaikan laporan dan menawarkan kepada para peserta RAT bahwa nanti akan dilaksanakan pemelihan Pengurus dan Pengawas KPTR Manteb masa bakti 2022-2025 apakah akan dilakukan pemilihan secara langsung atau musyamarah untuk mufakat.
“Diluar dugaan semua peserta yang hadir menghendaki pemilihan secara musyawarah untuk mufakat,” jelasnya.
Bahkan spontanitas para peserta blak-blakan atau terus terang menyampaikan ungkapan meminta agar kepengurusan dan pengawas KPTR Manteb dipertahankan dan disempurnakan sesuai dengan kebutuhan untuk kemajuan KPTR Manteb dalam mengemban amanah masa bakti 2022-2025.
Bambang Sulistya yang juga mantan Sekda Blora itu menambahkan, berbagai ungkapan positif yang mengemuka dalam kegiatan RAT Tutup Buku tahun 2021 adalah, pertama ada beberapa peserta menghendaki agar masa giling tebu tahun 2022 perlu penambahan penyisihan dana dari hasil panen petani tebu untuk berangkat umroh.
“Namun sayang berdasarkan hasil musyawarah karena situasi kondisi ekonomi petani tebu sebagai dampak pandemi Covid-19 belum menggembirakan untuk sementara ditunda dulu,” tuturnya.
Kedua, sesuai dengan arahan dari Wakil Ketua DPRD Blora Sakijan, selaku nara sumber, agar pada masa giling tahun 2022 harga tebu yang yang ditetapkan oleh Pabrik Gula GMM Bulog di Blora harus lebih tinggi dari tahun giling 2021.
Bahkan juga harus lebih tinggi dari harga tebu yang ditetapkan oleh pabrik gula yang ada di sekitar Kabupaten Blora. Sehingga tidak lagi terjadi tebu bertamasya keluar dari Kabupaten Blora.
Kemudian ketiga, perlunya para petani tebu di Kabupaten Blora bersatu dalam wadah Koperasi untuk menyuarakan secara lantang agar di masa giling tahun 2022 mendapat perhatian khusus dari PG GMM Bulog berkaitan dengan harga tebu dari dalam mestinya harus seimbang dengan harga tebu dari luar kabupaten Blora.
Selanjutnya, keempat adanya ide cerdas dari Subroto Ketua Komisi DPRD Kabupaten Blora yang menyatakan, sebelum masa giling tebu 2022 agar para pengurus KPTR Manteb untuk mengadakan audensi ke Dereksi PT. PG GMM Bulog dalam rangka membangun komitmen tentang berbagai persoalan yang merugikan pihak petani.
Sehingga pihak petani punya nilai tawar untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Adapun yang kelima, KPTR Manteb di masa yang akan datang untuk mengatasi kesulitan ketersedian pupuk tebu akan membangun kemitraan dengan pihak distributor pupuk.
Sementara itu, lanjut Bambang Sulistya, diluar dugaan narasumber dari Komisi B DPRD Eko Adi Nugroho yang kebetulan juga Anggota KPTR Manteb siap membantu untuk mengatasi kesulitan penyedian pupuk tebu.
Berikutnya, keenam pengembangan tebu di masa yang akan datang akan didukung oleh nara sumber Donny Kurniawan dari anggota komisi B dengan memberikan bantuan pokir kepada para petani tebu yang mengalami kesulitan permodalan usaha tani tebu.
Sementara itu ketujuh, menurut Edy Suprapto yang mewakili Kepala Dindagkop UKM mengatakan KPTR Manteb merupakan satu satunya koperasi Tebu di Kabupaten Blora (di Blora ada 5 buah Koperasi Tebu) yang telah memiliki kantor sendiri dan paling cepat menyelenggarakan RAT serta rutin tiap tahun tidak pernah absen menyelenggarakan RAT.
Apalagi di KPTR Manteb ada 6 anggotanya menjadi anggota DPRD Blora dan DPRD Provinsi Jateng serta salah satu anggota bernawa Kiswoyo menjadi Kepala Dinas Perdagangan dan Koperasi UKM Kabupaten Blora.
Sehingga ke depan diharapkan mampu mendapatkan peluang yang lebih baik untuk mendapat dukungan dan bantuan bagi kemajuan KPTR Manteb.
Kedelapan, dalam kegiatan RAT tutup Buku 2021 seluruh undangan dan anggota atau anggota yang hadir mendapat seragam kaos baru kombinasi warna merah hijau di bagian belakang ada gambar semar dengan latar belakang tiga gunungan serta tulisan “Urip Iku Urup”.
Semua itu memiliki makna dan spirit agar dalam menghadapi tahun Omicron para para petani tebu memiliki semangat muda untuk tetap berkarya, punya nilai yang bermanfaat kepada kehidupan dan bertutur kata dengan baik kepada siapapun, selalu ramah dengan lingkungan serta Allah adalah menjadi satu satunya kekuatan dan andalan dalam kehidupan sehari-hari. (*)