BLORA.-
Kembali Perum Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Randublatung menyerahkan dana sharing produksi kayu tebangan tahun 2018 / 2019 sebesar Rp 2.311.423.407,- (Dua milyard Tiga Ratus sebelas juta empat ratus tujuh Rupiah) kepada dua puluh lima Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) wilayah kerja KPH Randublatung.
Penyerahan dilakukan oleh Administratur / KKPH Randublatung Dewanto di Aula kantor Perhutani Randublatung hari Jum'at (18/02/2022).
Hadir dan menyaksikan penyerahan dana sharing produksi tersebut , adalah masing-masing Kepala Desa selaku pembina LMDH penerima sharing, Sekretaris Kecamatan Randublatung Drs Bukri, Sekretaris Kecamatan Jati Drs Bambang Edi Sutomo, Sekretaris Kecamatan Bajarejo Sujito, dan segenap pejabat Perhutani KPH Randublatung.
Sharing produksi yang diberikan kepada masyarakat desa hutan ini merupakan suatu bentuk kepedulian Perum Perhutani dalam ikut serta mensejahterakan masyarakat khususnya yang berada di sekitar hutan,dimana dana ini yang nantinya akan dikelola olih LMDH dan Pemerintah desa untuk usaha produktif, bangunan fisik desa, kegiatan sosial kemasyarakat agroforestry dan lain sebagainya.
Administratur Perhutani KPH Randublatung dalam sambutanya mengatakan, “Setelah bulan Desember 2021 kemarin kami memberikan dana sharing produksi tahun 2020 sebesar kurang lebih 1,3 Milyard, kembali hari ini kami memberikan dana bagi hasil atau sharing produksi tahun 2018/2019 sekitar 2,3 Milyard lebih , ini adalah hasil sinergisitas kerja sama yang dibangun antara Perhutani dan masyarakat dalam pengelolaan hutan.”
Lebih lanjut Dewanto mengatakan, “Semoga dengan adanya dana sharing dari produksi kayu ini,diharapkan dapat meningkatkan usaha-usaha produktif masyrakat desa hutan dengan bimbingan LMDH, sehingga masyarakat desa sekitar hutan lebih sejahtera.”
Sementara itu Nyomo (47 tahun), ketua LMDH Wana Lestari Desa Jegong Kecamatan Jati menyampaikan terimakasih kepada Perhutani atas sharing produksi kayu yang diberikan.
“Kami sampaikan terimakasih kepada Perhutani atas dana sharing yang diberikan kepada kami. Dana ini akan kami kelola dengan pemerintah desa untuk pengembangan kegiatan usaha produktif dan bangunan fisik yang ada di desa kami,” ujar Nyomo yang saat itu menerima sharing hampir Rp 500 juta lebih. (*).