BLORA. – Sejak dilantik pada 22 Mei 2021 lalu, Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) Kecamatan Bogorejo Kabupaten Blora sudah berhasil menunjukkan dinamika organisasi yang luar biasa.
Hal itu mengemuka pada pertemuan konsolidasi PWRI Kecamatan Bogorejo, Minggu (12/9/2021). Pertemuan diselenggaran di rumah salah satu anggota bernama Juariah sambil memperingati seribu hari wafat suaminya.
“Ada sebuah kebahagian dan kebanggaan ketika hari ini, Minggu 12 September 2021, saya diundang di pertemuan konsolidasi PWRI Kecamatan Bogorejo,” kata Bambang Sulistya, Ketua PWRI Blora.
Agenda kegiatan diawali dengan acara tahlilan dilanjutkan laporan ketua PWRI bapak H. Suliman mantan pengawas Guru SD seluruh Kecamatan Bogorejo.
“Pada saat dilantik anggota PWRI Kecamatan Bogorejo hanya 43 orang, sekarang sudah menjadi 71 orang. Meningkat 53%,” ujar H. Suliman dengan nada bangga karena pada pertemuan hari itu dihadiri hampir 95% dari total anggota.
Disamping itu, tambah Suliman, di dalam organisasinya juga telah tumbuh jiwa kepekaan sosial. Contohnya dalam pertemuan pada hari itu, pengurus dan anggota tidak dibebani biaya snack dan makan siang karena dikaitkan dengan acara ritual.
“Perlu saya laporkan, seluruh anggota PWRI sudah mengikuti vaksinasi,” tandasnya.
Mendengar laporan seperti itu, Bambang Sulistya mengaku senang dan bangga sekaligus memberi apresiasi positif.
“Itu berarti teman-teman anggota dan pengurus PWRI Bogorejo sudah mengikuti anjuran Nabi Muhammad SAW untuk belajar menjadi orang yang bermanfaat ikhlas dan semangat,” ujarnya.
Yang lebih membuat Bambang Sulistya bangga pada pertemuan di Bogorejo itu, di masa sulit seperti saat ini para pengurus dan anggota PWRI juga merintis gerakan KPK (Kepekaan, Peduli, Kepyur) yang wujud riilnya menyisihkan dana secara ikhlas yang nantinya untuk disumbangkan kepada yang berhak.
Untuk memantapkan semangat juang para pengurus anggota PWRI, Bambang Sulistya menyampaikan arahan agar di masa pandemi COVID-19 tetap sehat dan eksis serta bermanfaat.
Maka, ajaknya amalkan semangat “DPRD” dimanapun dan kapanpun kita berada. Jadikan Semangat “DPRD” sebagai motivator dan inspirator serta provokator. Sebuah akronim yang sudah sangat populer dan melekat di hati masyarakat.
Kali ini Akronim DPRD maknanya sebagai berikut: (D) Dream, artinya dalam bahasa pergaulan, mimpi, visi, cita-cita, harapan dan keinginan.
Dalam situasi seperti saat ini hendaknya seluruh anggota dan pengurus PWRI kalau mau bermanfaat dan tetap eksis harus punya mimpi jelas,harapan yang selalu digelorakan untuk menjadi manusia sehat, bermanfat dan punya kepedulian sosial untuk selalu berbagi kepada kaum lemah.
Untuk mewujudkan hal tersebut langkah berikutnya kita harus melaksanakan (P) Pray (Berdoa).
“Mari di masa pandemi saat ini kita tingkat mantapkan doa kita agar apa yang kita cita-citakan dapat terwujud,” ujarnya.
Dalam praktisnya, lanjut Bambang, mulai saat ini setiap kita akan melaksanakan aktivitas apapun kita awali dengan mengucapkan Bismilah tentu dengan niat baik dan setiap mengakhiri kegitan dengan mengucapkan Alhamdulih.
Dengan harapan setiap melaksanakan tugas kita berusaha melibatkan hadirnya Allah agar semua berjalan sesuai harapan.
Kemudian tahap berikutnya adalah langkah (R) Reaction-Reaksi, tanggapan dan respon.
Artinya apapun yang sudah kita impikan dan doakan tentu ada respon aksi dengan berbagai kegiatan yang konkrit yang mendukung dan berkorelasi dengan harapan akan kita wujudkan.
Ada ungkapan di Jawa, lamun siro iso ngomong nanging kudu iso mbukteke (Siapa saja yang bisa berbicara harus bisa membuktikan).
“Jangan hanya jarkoni bisa ngomong tapi tak bisa menjalani.Oleh karenanya setiap cita-cita harus disertai laku atau langkah yang konkrit,” terangnya.
Berikutnya (D) Disciplin – Disiplin, artinya semua tahapan dan proses dalam mewujudkan harapan harus dilandasi sikap disiplin, kepatuhan dan ketaatan kepada tata tertib,aturan maupun dalam menjalankan komitmen.
Salah satu sikap disiplin yang harus dimiliki saat ini adalah mampu mengembangkan pribadi yang dapat mengendalikan diri dengan baik, tidak emosi apalagi bersumbu pendek.
khirnya saya meminta kepada seluruh yang hadir untuk menyebarluaskan semangat “DPRD” di masyarakat agar dapat memberi kontribusi positif bagi kebangkitan kita untuk tetap waspada.
“Dan jangan lengah dalam memerangi penyakit virus corona, walaupun Kabupaten Blora dalam PPKM Darurat sudah di level 2,” tuturnya. (*).