PATI. – Masalah lingkungan kembali menjadi perhatian para pemuda Gembong. Senin (05/07/2021) mereka yang tergabung dalam Komunitas Punk Desa/Kecamatan Gembong melakukan aksi bhakti lingkungan berupa penanaman bibit pohon.
Koordinator komunitas punk, Jhony Riguh mengemukakan, bahwa aksi lingkungan dipusatkan di Lapangan Joko Tingkir, Waduk Seloromo, Gembong – Pati.
Menurutnya, kegiatan ini wujud keprihatinan dan keresahan karena sumber mata air di sekitar Waduk Seloromo Gembong banyak yang mati, padahal Desa Gembong termasuk salah satu lumbung air bersih di Kabupaten Pati.
Setiap musim kemarau, ketika di kecamatan lain di kabupaten Pati mengalami kekeringan, maka banyak yang mendapat pasokan air bersih dari desa gembong.
Dan bukan rahasia lagi di Desa Gembong terdapat banyak pengeboran sumur dalam tanah, baik di miliki secara pribadi atau paguyuban.
“Banyaknya pengusaha air bersih yg mengebor sumber mata air dalam tanah tetap mempengaruhi berkurangnya sumber sumber mata air di sekitar Waduk Seloromo Gembong,” tutur Jhony.
Keresahan para pemuda ini karena banyaknya pengeboran sumber air dalam tanah, membuat mereka terpanggil untuk memperhatikan masalah sumber mata air,
Di lihat dari pengusaha air yg hanya mengambil keuntungan tanpa ada imbal balik atau keseimbangan menjaga lingkungan, misalnya menanam bibit pohon atau menyumbang bibit pohon kepada pemuda untuk menyelamatkan sumber mata air yg ada di wilayah gembong.
“Mungkin saat ini gembong masih menjadi salah satu lumbung air bersih di kabupaten Pati,
Tapi 50 tahun atau 100 tahun lagi gembong akan kehilangan banyak sumber mata air kalau kita tidak menyelamatkanya dari sekarang, dengan cara menanam pohon yg bisa menyimpan air, contohnya pohon beringin,” ungkapnya.
Penanaman pohon ini dilakukan dengan spontanitas di bantu kawan kawan dari kecamatan margoyoso d pati kota dan margorejo,
Kurang lebih ada 300 bibit yg di tanam, penanaman yg rencana di tanam bertahap dengan alasan , menanam sedikit tapi hidup dan terawat .
Jhony Riguh menjelaskan bibit tersebut di peroleh secara mandiri dari anggota komunitas punk, setidaknya setiap orang di bebani merawat 5 bibit. Setelah di nilai bisa bertahan hidup, bibit di kumpulkan untuk kegiatan aksi ini.
“Kurang lebih terkumpul ratusan bibit pohon, karena kami juga mendapat bantuan bibit dari kawan kawan komunitas punk dari Margoyoso Pati,” jelasnya.
Langkah ini di harapkan menjadi contoh agar masyarakat terutama pemilik usaha air bersih mulai sadar tentang pentingya menanam pohon untuk menjaga sumber mata air di sekitar Waduk Seloromo Gembong. (*)