BLORA. – Kegaduhan masalah pupuk subsidi beserta intil-intilnya beberapa minggu terakhir direspon dingin oleh Agus Nugroho Eko Priyono, Petugas Pemasa-ran Daerah Petrokimia Gresik di Kabupaten Blora.
Menurutnya, hubungan distributor dengan Kios Pupuk Lengkap (KPL) dan petani sekarang ini baik-baik saja. “Tidak ada ma-salah. Fine-fine saja, Mas,” ujarnya.
Ditegaskan oleh Agus, ketersediaan pupuk subsidi dan pupuk non subsidi di distributor maupun KPL jumlahnya cukup. “Sewaktu-waktu petani bisa nebus pupuk subsidi maupun beli pupuk non subsidi. Stok selalu cukup untuk dua minggu,” tandasnya.
KPL menurut Agus, memang mendapat tugas dari distributor untuk memperkenalkan atau mensosialisasikan pupuk non subsidi yang dikonotasikan sebagai intil-intil.
“Tujuannya, untuk memenuhi kekurangan jumlah pupuk subsidi yang setiap tahun kuotanya terus dikurangi oleh pemerintah,” tambahnya.
Namun demikian, Agus tetap tidak bisa membenarkan jika ada KPL yang memaksa petani untuk membeli pupuk non subsidi. “Tanpa dipaksa petani tetap butuh pupuk tambahan karena jatah pupuk subsidi di RDKK-nya berkurang,” terang koordinator KPL Kabupaten Blora itu, Kamis (11/2) lalu.
Diterangkan oleh Agus, bahwa distributor resmi dan KPL ada keterikatan perjanjian sehingga kecil kemung-kinan mereka melakukan kecurangan. “Untuk menjual pupuk subsidi harus sesuai HET yang tercantum. Tapi untuk pupuk non subsidi bebas karena belum ada atur-annya,” katanya.
Terkait kasus 2 truk muat pupuk subsidi yang tertangkap polisi di wilayah Jati beberapa waktu lalu, menurut Agus pelakunya pasti bukan distributor atau KPL resmi. “Dia bukan distributor resmi,” tambahnya. (*)