Korandiva – BLORA.- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI melalui Ditjen Bina Pemerintahan Desa melaksanakan program Penguatan Program Pemerintah dan Pembangunan Desa (P3PD), digelar di hotel yang tersebar di sekitar Simpang Lima Semarang.
Adapun materi pelatihan yang diberikan beragam dan bervariasi. Mulai dari kepemimpinan, pencegahan korupsi, wirausaha, tata kelola keuangan, BUMDes, hingga sinergitas antara Pemdes dengan kelembagaan.
Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Kabupaten Blora, Yayuk Windrati yang juga merupakan salah satu pemateri dalam kegiatan P3PD mengatakan, bahwa tidak semua kabupaten bisa mengikuti acara P3PD yang digelar selama 4 hari sejak 21 s/d. 24 Agustus 2024.
Beruntung bagi Kabupaten Blora yang pada kesempatan ini bisa mengirimkan perwakilannya dalam kegiatan penguatan kapasitas tersebut. “Dari 271 desa di Kabupaten Blora masing-masing mengirim 4 peserta dalam kegiatan P3PD kali ini,” ujarnya, Jumat (24/8) lalu.
Dalam materi Kepemimpinan Leadership yang disampaikan di Hotel Dafam Semarang Yayuk lebih fokus terhadap peningkatan kapasitas aparatur desa. Bahwa kedepan, dibutuhkan kepemimpinan yang berintegritas, inovatif, efektif dan konstruktif di desa.
“Karena pengelolaan pemerintahan dan pembangunan desa semakin kompleks, Dana Desa yang cukup besar membutuhkan pengelolaan yang bertanggung-jawab. Juga perkembangan teknologi informasi membawa dampak positif dan negative di desa,” paparnya.
Tujuan Kemendagri menyelenggarakan pelatihan P3PD bagi Pemdes dan Lembaga Desa adalah untuk meningkatkan penataan kelembagaan kapasitas pemerintahan desa melalui pengembangan system dan prosedur serta adopsi dan transisi Learning Management System (LMS).
Menurut Yayuk, kegiatan P3PD mampu menguatkan kapasitas pemerintahan desa untuk mengelola penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan desa melalui perbaikan system dan instrumen.
Juga untuk meningkatkan kinerja kelembagaan pemerintahan desa (dalam hal ini disebut organisasi dan tata kelola) penyempurnaan Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria (NSPK).
“Yang jelas bisa meningkatkan pelayanan dasar (front line service delivery) bagi desa-desa yang berpartisipasi,” ujarnya.
Yayuk berharap pasca pelatihan P3PD, pemerintahan desa di Blora bisa lebih baik. “Khususnya dalam pelayanan kepada masyarakat,” tandasnya. (*)