Pensiunan PNS Blora, Joko Sayogyo Tekuni Pembuatan Lampu Hias dari Bahan Limbah Kayu Jati

.-

Belajar hidup bugar ala Mahatir Mohammad yang pada usia 96 tahun masih aktif menjalankan tugas sebagai Menteri (PM) . Mahatir juga masih mampu bersepeda, berjalan masih kokoh dan tegak, pikiran masih tajam, matanya pun masih awas.
Dengan resep Mahatir, bahwa hidup jangan pernah berhenti untuk beraktivitas, berolahraga dan menerapkan gaya hidup , hal itu dijadikan motivasi oleh Joko Sayogyo untuk selalu beraktivitas positif dalam menikmati kehidupan setelah dari pegawai negeri sipil (PNS).
Selama mengabdi di pemerintahan, dia pernah bertugas di Dinas Perkebunan, Dinas Kehutanan, dan di kantor Kecamatan .
Ketika bekerja di Dinas Kehutanan ia pernah ke sebuah perusahan yang mengolah limbah kayu jati. Ditambah lagi kondisi alam Blora yang hampir 50% wilayahnya merupakan hutan Jati dan menjadi penghasil kayu jati berkualitas.
Berbekal pengalaman saat masih aktif bekerja Dinas Kehutanan, Joko Sayogyo sekarang menekuni kegiatan membuat hasta karya dengan memanfaatkan limbah kayu jati yang dikombinasi dengan paralon hingga menghasilkan produk menarik berupa lampu hias yang bisa menambah keindahan ruang tamu.
“Lampu hias itu saya kerjakan sendiri, dan saya pasarkan secara online. Alhamdulillah, ternyata banyak konsumen yang tertarik,” kata Joko Sayogyo saat bersiaturahmi ke rumah mantan Sekda Blora, , Minggu (9/7/2023).
Setiap hari, Joko Sayogyo mampu membuat satu buah lampu hias yang dikerjakan secara mandiri, dengan santai tanpa dibebani target. Dan hasilnya, bisa memberikan keuntungan yang berlipat. Dari modal yang dikeluarkan untuk sebuah lampu hias, Joko Sayogyo dia bisa bisa menjual dengan harga tuju kali lipat dari modal yang dikeluarkan.
Aktivitas lain yang dijalani oleh Joko Sayogyo untuk mengisi masa pensiun diantaranya aktif memelihara burung ocehan dan membudidayakan tanaman . Karena rumahnya dekat Pabrik GMM .
*TAMU ISTIMEWA
Kedatangan Joko Sayogyo di rumah pribadi mantan Bambang Sulistya pada hari Minggu (9/7/2023), menurut mantan Sekda Blora itu bak durian runtuh. Karena sosok Joko Sayogyo sosok tamu istimewa dan inspiratif.
“Istimewa karena Pak Joko bertandang ke rumah saya dilandasi niat tulus untuk bersilahturahmi, dan kedatangannya semata-mata ingin mengungkapan rasa rindu yang sudah lama terpendam dalam hati,” ujar ketua Kabupaten Blora itu.
Menurut Bambang kerinduan sudah lama, sejak lima tahun yang lalu ketika memasuki purna tugas dan belum pernah ketemu dengan dirinya. Banyak hal yang ingin dicurhatkan. Salah satunya ingin menyampaikan ucapan terima kasih atas banyak hal yang pernah ia nikmati selama aktif bekerja baik di Dinas Perkebunan Kabupaten, di Dinas Kehutanan Kabupaten Blora maupun di kantor .
Dan yang sangat sulit untuk dilupakan adalah berubahnya ijazah atas nama Joko Sayogyo, dari gelar Sarjana Muda Pertanian menjadi Sarjana Pertanian.
“Pak Joko tak pernah membayangkan proses perubahan ijazah tersebut, bahkan berkat perubahan strata ijazah ia bisa mendapatkan amanah menjadi tanpa mahar,” tuturnya.
Semua itu bisa terwujud karena suntikan motivasi dan gemblengan mental yang didapatkan selama bekerja dan berjuang tanpa pamrih yang selalu mengedepankan sikap loyalitas harga mati serta yang tulus, prasojo ora neko neko.
Disamping itu ia juga bercerita tentang perilaku inspiratif selama memasuki ke masa Purna Tugas. elama pensiun Joko selalu mengamalkan prinsip hidup B3S. Merupakan sebuah akronim yang diyakini mampu memberi kontribusi positif dalam menjalani kehidupan di masa purna tugas.
(B1)- Berdoa merupakan permohonan kepada Allah terhadap sesuatu hal yang dipanjatkan oleh seseorang baik ketika mengalami kesusahan, musibah dan ujian maupun sedang mengalami kemudahaan,kegembiraan dan kebahagian dalam kehidupan di dunia.
Ia sangat yakin akan dahsyatnya dan mustajabnya kekuatan doa dalam menyelamatkan kehidupan sehari hari karena janji Allah itu pasti akan ditepati.
Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur'an surat Ghafir ayat 60 memerintahkan kepada umatNya untuk berdoa kepadaNya, serta Allah berjanji akan mengabulkan permintaannya.
Bahkan dalam Hadist Tirmidzi dan Ibnu Majah tersurat, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia disisi Allah Swt selain berdoa”
“Pak Joko juga meyakinkan kepada saya bahwa dengan berdoa perasaan makin tenang penuh kedamain dan hidup makin terarah, percaya diri serta optimis,” ujarnya.
(B2)-Bersyukur atas segala nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Bijaksana. Karena dengan bersyukur berarti kita selalu mengucapkan terimakasih kepada Allah atas kenikmatan serta pahala yang kita peroleh akan semakin berlipat ganda.
Mengingat dengan kita pandai bersyukur maka hidup penuh dengan berkah, merasa tercukupi berapapun rejeki yang didapat. Bukan tak mungkin rejeki tersebut dapat memberikan manfaat bagi orang lain sehingga bisa mendatangkan berkah bagi diri kita.
Disamping itu dengan bersyukur kita bisa menangkal hadirnya penyakit hati seperti sikap sombong,arogan, pendedam, iri dan dengki.
(B3)-Beraktivitas dan berkiprah selama purna tugas masih menjadi kegiatan utama untuk memanfaat waktu tersedia. Jangan pernah berdiam diri apalagi waktu yang kita miliki hanya habis untuk digunakan kegiatan yang tidak mempunyai nilai manfaat, bermalas malasan,mengeluh dan mengerumpi menyebar gosip apalagi menyebar berita hoaks.
(S)-Sabar adalah sikap mulia untuk menahan diri dari emosi dan keinginan serta bertahan dalam situasi sulit atau sedang mengalami musibah dengan tidak mengeluh. Sabar itu mudah diucapkan tapi dalam tataran praktis perlu perjuangan dan tekad yang kukuh.
“Ia selalu ingat pesan dari orang bijak bahwa orang yang marah itu sebenarnya orang yang sedang sakit sehingga perlu dihindari dan dikendalikan,” tuturnya. (*).

Baca Juga:  Pengelola AUM Harus Selaraskan Visi Pribadi dengan Visi Muhammadiyah