BLORA.-
Pasca ambrolnya jalan usaha tani (JUT) di Desa Mernung Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora, Senin (05/12/2022) digelar rapat koordinasi bersama DPRD Blora. Kegiatan yang dikemas dalam Focus Group Discusion (FGD) dengan melibatkan Kepala Desa Mernung bersama warga desanya itu diikuti tiga orang anggota DPRD Blora dari Komisi C diantaranya HM. Warsit, Darwanto, dan Moh. Sahari. Juga hadir pada kesempatan itu Camat Cepu, Budiman.
Kepala Desa Mernung, Munandar dalam pemaparannya mengatakan, bahwa pihak CV akan bertanggungjawab memperbaiki JUT yang ambrol. “Tetapi nanti menunggu situasi dan cuaca,” ujarnya.
Ambrolnya JUT mengakibatkan akses menuju sawah terputus karena jalan tidak dapat dilalui. Pada kesempatan itu Kades Mernung belum bisa memberikan solusi, apakah akan segera dibangun kembali atau dibuatkan jembatan darurat.
“Kalau soal gorong-gorong itu yang menentukan petani, CV hanya manut saja,” tambah Kades.
Pernyataan Kades Mernung itu langsung disanggah oleh warga bernama Sowo. Menurutnya, untuk gorong-gorong dia dernah mengajukan 4 tapi dari CV cuma membuatkan 3. “Teng lekuan niku kulo sukani deker, niku deker kulo piyambak, usaha kulo piyambak, inisiatif kulo piyambak,” sanggahnya.
Forum pada hari itu tidak membuahkan hasil yang maksimal karena perdebatan antara petani dengan Kades pada hari itu belum ada konfirmasi dari pihak CV Arum Jaya dan Konsultan yang mengetahui standarisasi pembangunan JUT tersebut.
Kades menjelaskan lagi, bahwa JUT di desanya itu dananya berasal dari aspirasi PDIP, dan masih dalam masa perawatan. Tapi ditanya soal panjang jalan JUT, Kades tidak bisa menyebut menyebut angka namun hanya menjawab, “niku plange ada, mbak”.
Dan, ketika wartawan membaca papan proyek tersebut tidak ditemukan informasi tentang panjang jalan maupun lebar jalan.
Di tempat terpisah Ketua BPD Desa Mernung, Kasmin mengatakan bahwa pihaknya tidak tahu persis perihal pelaksanaan proyek JUT di desanya. Dia mengaku pernah diberitahu bahwa JUT itu dari aspirasi, namun dalam pelaksanaan pembangunan Kasmin tidak pernah diajak rembukan. “Kami juga tidak tau RAB nya,” papar ketua BPD itu.
“Sebelum ambrol pihak inspektorat sudah datang, karena belum sesuai, kon mbenahi neh. Belum ada serah terima dari Inspektorat,” tambah Kasmin.
Sementara itu Camat Cepu Budiman yang pernah meninjau ke lokasi beberapa hari setelah JUT ambrol mengatakan akan berkoordinasi dengan pihak terkait, dalam hal ini dinas pertanian.
Namun Sampai berita ini diturunkan belum ada solusi terkait akses jalan yang terputus, padahal jalan tersebut merupakan jalan utama bagi para petani untuk menuju sawah mereka. (*)