Berniat Dandani Tata Kelola Migas, Mokh Kolison Purnawirawan Polri Maju Dalam Pilkada Bojonegoro 2024

BOJONEGORO;

Meski Pilkada Bojonegoro masih 2 tahun lagi, tetapi hiruk pikuknya sudah mulai dirasakan masyarakat. Sampai dikalangan pun sudah memperbincangkan hal itu. Ruang ruang diskusi dipenuhi dengan tanda tanya, siapa yang akan memimpin nanti saat gelaran pilkada dihelat. Salah satu yang berniat maju dalam kontestasi di kota Ledre tersebut adalah Mokh Kolison, seorang purnawirawan yang belakangan menjadi buah bibir warga sekitar.

Ketika korandiva.co menyambangi rumahnya di Desa Talok, Kecamatan Kabupaten Bojonegoro, Senin (27/06/2022) yang bersangkutan sedang menemui warga sambil berdiskusi ringan tentang Bojonegoro kedepan yang sarat dengan tantangan. “Silahkan masuk mas, begitu sapanya. Pria berperawakan kalem dan murah senyum itu begitu bersahaja menggunakan balutan kemeja bathik coklat dengan setelan celana hitam yang selama ini menjadi ciri khasnya.

Baca Juga:  Nyaris Roboh, Tiang Listrik Milik PLN di Desa Ngeper Resahkan Warga

Dalam diskusi bersama warga yang menemuinya itu, Mbah Son biasa dia dipanggil menyampaikan, “Saya maju dalam pilkada itu bukan karena ambisi, tapi dorongan warga yang mendambakan perubahan,” ujarnya sambil mempersilahkan warga mencicipi jamuan yang disuguhkan. Bojonegoro ini kaya mas, tetapi tingkat kemiskinan masih tinggi, ini sebuah ironi.” ujarnya dengan nada kesal. Atas dasar itulah setelah menjadi (Aparat Penegak Hukum) saya ingin abdikan diri untuk melayani dan mensejahterakan warga Bojonegoro.

Selain itu, kekayaan alam berupa dan gas yang dimiliki Bojonegoro belum mampu mengangkat perekonomian warga, karena tata kelolanya yang belum berpihak kepada warga,” tukasnya. Hasil dari bumi Bojonegoro yang menikmati dalam jumlah besar malah orang luar. Ini yang wajib ditinjau ulang, jangan sampai terus menerus kita hanya disuguhkan tontonan sebuah kemegahan, tanpa bisa merasakan apalagi menikmatinya. Logika dari mana, minyak dan gas diambil dari dalam perut bumi Bojonegoro, tetapi justru hanya segelintir orang di yang menikmati,” geramnya.

Baca Juga:  Budayawan dan Pengamat Kebijakan Pesimis Peran Pengawasan Dewan

Sementara itu, Jari 47 tahun, warga Desa Talok saat ditemui korandiva.co untuk dimintai komentarnya tentang Majunya Kolison menyampaikan, Mbah Son itu tokoh masyarakat sini mas, yang selama ini selalu dimintai pendapat warga tentang segala permasalahan yang ada, utamanya soal yang masih banyak nganggur,” ujar pria yang juga menjadi Ketua RT itu sambil mencabuti rumput yang ada didepan rumahnya. Warga akan sangat mendukung jika Mbah Son maju menjadi kandidat .,” pungkasnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *