BOJONEGORO.-
Sebelumnya tak pernah terbayangkan oleh Khasiati, warga Desa Cengungklung, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, bahwa dirinya masuk dalam daftar prioritas penerima program renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau Perbaikan Atap Lantai dan Dinding (Aladin) Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro.
Kondisi Khasiati, bila turun hujan deras pada tengah malam ia terbangun. Dia bergegas mengambil ember, cawan, panci apapun yang ada di dapur untuk menampung bocor hujan dari atapnya yang sudah rapuh itu. Nenek berusia 67 tahun yang tinggal bersama seorang cucunya ini seperti sudah terbiasa, langsung bangun saat hujan tengah malam.
Rumah nenek ini nampak tidak layak huni. Atapnya banyak yang bocor, lantainya tanah, dengan dinding kayu tua seadanya. Ketika musim hujan bocor, saat musim kemarau berdebu. Lingkungan yang tidak kondusif untuk kesehatan.
Melihat kondisi warganya seperti ini, Pemerintah Desa Cengungklung, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro tidak tinggal diam. Mereka mengusulkan agar rumah Khasiati masuk dalam program bedah rumah Pemerintah Kabupaten Bojonegoro.
Program tersebut merupakan salah satu bagian dari 17 Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Mu'awwanah dan Drs Budi Irawanto MPd.
ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai operator Lapangan Minyak Banyu Urip terus mendukung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro dalam mewujudkan peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Berbagai Program Pengembangan Masyarakat (PPM) digulirkan untuk bersama-sama mewujudkan kesejahteraan yang dapat dirasakan oleh semua masyarakat Kabupaten Bojonegoro dengan pembangunan yang merata. Satu di antaranya adalah mendukung upaya Pemkab Bojonegoro dalam penanganan kemiskinan ekstrem melalui Program Aladin untuk rumah tidak layak huni.
Untuk melaksanakan dukungan tersebut, EMCL berkoordinasi dengan Dinas PU Cipta Karya Kabupaten Bojonegoro, pihak kecamatan dan desa terkait dengan identifikasi lokasi dan penerima manfaat. Khasiati adalah satu diantara 311 penerima manfaat program Aladin yang didukung oleh EMCL. Pada 2021 Pemkab Bojonegoro telah menuntaskan 3.372 rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni melalui program Aladin dengan anggaran bersumber dari APBD maupun partisipasi dari pihak lainnya, seperti kontribusi dari EMCL.
Bupati Bojonegoro, DR Hj Anna Mu'awwanah sebagaimana dirilis laman bojonegorokab.go.id, menyebutkan Program Aladin sangat bermanfaat dirasakan oleh masyarakat secara langsung. Selain untuk kesehatan, juga meningkatkan kapasitas ekonomi warga.
Sementara itu, External Affairs Manager, Ichwan Arifin menyampaikan Program Prioritas Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro untuk mewujudkan Rumah Layak Huni ini, sejalan dengan komitmen SKK Migas dan EMCL dalam menciptakan lingkungan yang sehat.
“Komitmen kami untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat di sekitar wilayah operasi Lapangan Minyak Banyu Urip sejalan dengan arahan Ibu Bupati,” ucap Ichwan.
Ichwan mengungkapkan, EMCL melaksanakan Program Pengembangan Masyarakat berpijak pada tiga pilar, yaitu pendidikan, kesehatan, dan pengembangan ekonomi masyarakat. Atas persetujuan SKK Migas selaku regulator industri hulu migas di Indonesia, EMCL mewujudkannya dalam beragam program. Termasuk program renovasi RTLH ini.
“Tahun 2021 kita laksanakan di 4 Kecamatan, yaitu Kecamatan Gayam, Kalitidu, Ngasem, dan Purwosari,” jelas Ichwan.
Selain mewujudkan Rumah Layak Huni, program ini juga berhasil menguatkan kembali budaya gotong royong. EMCL bermitra dengan lembaga nirlaba lokal mendampingi tim pelaksana (timlak) pembangunan desa. Timlak bergotong royong dengan masyarakat merealisasikan perbaikan rumah tersebut. Sebelum kegiatan dimulia, timlak mendapatkan pelatihan pengelolaan proyek oleh EMCL dan mitra pendamping program.
“Program ini sangat bermanfaat dan dalam pelaksanannya juga mendorong kerukunan dan keguyuban warga. Manfaatnya pun terasa oleh warga secara langsung,” ungkap Totok Haryanto, Kepala Desa Cengungklung.
Totok menyampaikan bahwa program Aladin yang didukung EMCL tahun 2021 lalu telah menuntaskan renovasi 15 rumah warga di desanya. Bagi dia, jumlah ini cukup ideal dengan kondisi warganya yang memerlukan bantuan. Sebagian rumah lainnya yang juga tidak layak huni telah diselesaikannya melalui program Desa Cengungklung dengan dana desa.
“Kami berterima kasih kepada Ibu Bupati Bojonegoro, Ibu DR Hj Anna Mu'awwanah beserta jajarannya dan juga kepada SKK Migas dan EMCL yang terus berkontribusi dalam membangun desa kami. Semoga kebermanfaatannya terus berlanjut,” pungkas Totok.
Program Aladin dan berbagai program infrastruktur yang sedang gencar dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bojonegoro membawa manfaat besar bagi masyarakat serta upaya mewujudkan pembangunan yang merata. (*)