“Kabar terbaru dari keterangan para saksi di antara korban yang meninggal tidak semuanya mengikuti pesta miras namun ikut berkumpul. Ada yang meninggal karena mempunyai penyakit bawaan. Namun kebetulan meninggal hampir bersamaan dengan rekan-rekannya,” kata Kapolsek Cepu AKP Agus Budi Yana, Kamis (20/1) lalu.
Korban terus berjatuhan usai mengikuti pesta miras maut di bawah pohon ringin, pelataran parkir Pasar Plaza Cepu, Blora, yang berlangsung Minggu siang (16/01/2022) dan dilanjut ke tempat karaoke hingga malam harinya.
Kapolsek Cepu AKP Agus Budi Yana menjelaskan, para korban dan beberapa orang lainnya berpesta miras di Plaza Cepu pada hari Minggu (16/1) pukul 11.00 WIB. Pesta miras tersebut.
“Pada malam harinya mereka melanjutkan berpesta di tempat karaoke sambil membawa sisa arak dari Plaza,” kata Budi
Agus menerangkan, para peserta pesta miras itu lalu pulang pada sekitar pukul 22.00 WIB. Hingga akhirnya keesokan harinya salah seorang di antaranya mengeluh sakit di bagian perut dan meninggal dunia usai dilarikan ke rumah sakit pada hari Senin (17/1).
Kawan-kawan korban yang juga ikut berpesta miras turut hadir dalam acara pemakaman. Namun ternyata usai mendatangi acara pemakaman, beberapa orang kembali menggelar pesta miras lagi di bawah ringin Plaza Cepu.
“Keesokan harinya, pada Selasa (18/1) satu per satu korban mengeluhkan rasa sakit dan meninggal dunia,” pungkas Budi.
Korban terus berjatuhan hingga mencapai enam orang pada Kamis (20/1) lalu. Adapun nama-nama korban adalah sbb:
(1). Dwi Pramono alias ROBOT (39 tahun),
(2). Agus Alias SINGO (50 tahun),
(3). Diva (28 tahun),
(4). Puguh Yuwono (60 tahun),
(5) Ega (28 tahun), dan
(6) Teguh Wiyono (43 tahun).
Agus menjelaskan, sampai saat ini pihaknya belum menetapkan tersangka dalam kasus pesta miras maut di Cepu ini. “Belum ada tersangka. Masih proses lidik,” ungkapnya.
Agus mengatakan, total ada 14 orang yang mengikuti pesta miras di Pasar Plaza Cepu. “Dari keterangan para saksi di antara korban yang meninggal tidak semuanya mengikuti pesta miras namun ikut berkumpul. Ada yang meninggal karena mempunyai penyakit bawaan. Namun kebetulan meninggalnya hampir bersamaan dengan rekan-rekannya,” kata Agus. (*)