PATI. – Walaupun masih dalam situasi pandemi, perayaan “Jumat Agung” dan Paskah di GITJ Gembong, Pati, Minggu (4/4/21) terasa sangat hikmat.
Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, paskah dengan tema “Berpaling Kepada Sang Pemberi Hidup” bisa diikuti dan dirayakan semua jemaat dengan tertib, tanpa mengurangi esensi dan arti Paskah itu sendiri.
Penerapan protap kesehatan dalam kegiatan Jumat Agung diantaranya, panitia membagi pelaksanaannya menjadi 2 sesi. Sesi pertama jam. 07.00 wib sampai dengan jam 08.15 wib. Sesi kedua jam. 09.00 wib sampai dengan jam 10.15 wib.
Ketua Panitia Paskah, Krismanto Yunathan, S E menegaskan, bahwa tiap sesi-nya maksimal 70 orang.
“Kalau untuk hari Minggu kita gunakan Gedung Serbaguna yang bisa menggabungkan dua sesi menjadi satu dengan jumlah jemaat 140 orang,” ujarnya.
Selain mematuhi jaga jarak, panitia juga menyediakan masker, hand sanitizer,” ungkap Krismanto.
Krismanto menambahkan, Komisi Anak dilaksanakan pada Minggu pagi untuk menciptakan suasana dan cuaca yang sejuk. Untuk anak-anak ditempatkan di out door.
“Kegiatan kami adakan di out door sekaligus untuk memecah kerumunan walaupun sudah dibagi menjadi 2 kelompok,” ujar Krismanto.
Sementara itu Pendeta Stefanus Siswanto STH berpesan, bahwa sampai kapan pun para jemaat harus kita mengikuti anjuran pemerintah dan mematuhi protokol kesehatan, serta menjalankan dengan kehati-hatian dan hikmat.
“Panitia sudah merencanakan dengan sedetail mungkin. Seperti contoh, pulangnya jemaat nanti diatur perbaris supaya tidak berkerumun dan berdesak- desakan. Karena kita tidak tahu sampai kapan pandemi ini selesai, namun pelaksanaannya tetap tidak mengurangi esensi dan arti,” ujar pendeta.
Kepada masyarakat Indonesia khususnya ummat Muslim yang akan memasuki Bulan Ramadhan, Pendeta Stefanus menyampaikan selamat melaksanakan ibadah puasa.
“Keluarga saya juga banyak yang muslim. Semoga dalam masa pandemi ini tetap bisa melaksanakan ibadah,” tandasnya.
Terkait larangan mudik, menurut Pendeta Stefanus sebaiknya diikuti anjuran pemerintah.
“Bagi saudaraku umat muslim yg belum bisa mudik lebaran, mungkin harus bersabar, karena masih ada kesempatan untuk bersilaturohmi dengan saudara saudara di kampung walaupun lewat medsos atau vidio call,” pesannya. (*)