JAKARTA. – Pemerintah tidak melarang masyarakat untuk mudik Lebaran ta-hun ini, meskipun pandemi virus corona (Covid-19) belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.
Keputusan ini berbeda dengan tahun lalu ketika pemerintah melarang warga mudik Lebaran.
Rencana pemerintah yang tak melarang mudik lebaran itu berujung polemik. Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo menyatakan bahwa selama ini libur panjang selalu diikuti dengan tren lonjakan kasus positif.
Doni menegaskan bahwa rencana mudik Lebaran 2021 masih dalam tahap kajian. Doni memastikan belum ada keputusan final terkait hal tersebut.
“Saya selaku ketua sat-gas akan memberikan masukan sebagaimana pengalaman kita semuanya,” terang Doni.
Anggota Bidang Tracking Satgas Penanganan Covid-19 Masdalina Pane justru terang-terangan mengkritisi rencana mudik Lebaran 2021. Ia meminta Kemenhub mengevaluasi protokol kesehatan di transportasi umum sebelum memutuskan mudik Lebaran.
“Menurut saya, kalau Kemenhub ingin membuat regulasi tersebut (perizinan mudik) maka Kemenhub lebih dulu melakukan pengawasan terhadap moda transportasi yang ada. Apa sudah menerapkan protokol atau tidak,” kata Masdalina.
“Jangan membuat atur-an kemudian dia melanggar sendiri,” sambungnya.
Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra juga meminta pemerintah mengkaji kembali kebijakan mudik Lebaran 2021. Pasalnya, perizinan mudik Lebaran dapat memicu lonjakan kasus Covid-19.
Hermawan turut menyinggung pelonggaran aktivitas mudik rentan memicu penyebaran kasus virus corona, sehingga penanganan pandemi akan memakan waktu lebih panjang.
Rencana tersebut juga mendapat penolakan dari Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X. Menurut dia, kebijakan tersebut justru akan memicu lonjakan kasus penularan Covid-19 yang masih belum mereda.
“Belum waktunya kita menumbuhkan kondisi yang normal, karena memang (kasus) masih fluktuatif. Jadi lebih baik kita bisa mengontrol diri kita sendiri,” kata Sultan.
Sultan mengaku tak mempersoalkan kebijakan pemerintah mengizinkan mudik Lebaran. Kendati demikian ia meminta seluruh pihak mewaspadai lonjakan kasus yang muncul pada setiap momen liburan. (*)