Korandiva-BLORA.— Program makan siang gratis di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Blora mendadak dihentikan sementara pada Senin (10/11), setelah pihak sekolah menemukan salah satu menu diduga sudah tidak layak konsumsi. Sebanyak 870 porsi makanan yang semula disiapkan untuk siswa akhirnya dikembalikan kepada pihak katering.
Menu makan siang hari itu terdiri dari tumis buncis, kecambah, wortel, semangka, susu kotak merek Clevo, serta rolade tahu. Namun sebelum sempat dibagikan kepada siswa, muncul laporan bahwa rolade tahu berbau kecut dan diduga basi.
“Saya dengar tahunya kecut, Mas. Jadi semua porsi langsung ditarik lagi,” ujar salah satu driver pengantar makanan saat ditemui Koran Diva di halaman sekolah.

Pihak sekolah segera berkoordinasi dengan penyedia konsumsi SPPI Dapur Turirejo (Dapur Pitulikur) untuk menarik seluruh porsi dan memastikan tidak ada makanan yang terlanjur dikonsumsi siswa. Langkah cepat ini dilakukan sebagai bentuk antisipasi risiko keracunan massal di lingkungan sekolah.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Dapur belum memberikan keterangan resmi terkait dugaan makanan basi tersebut.
Sementara itu, pihak MTsN Blora memastikan program makan siang gratis akan dihentikan sementara sambil menunggu hasil evaluasi dan pemeriksaan mutu makanan dari penyedia.

Kasus ini memantik perhatian publik, mengingat program makan siang gratis merupakan salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi peserta didik. Insiden di MTsN Blora ini sekaligus menjadi pengingat pentingnya pengawasan ketat terhadap higienitas dan kualitas makanan sebelum disalurkan ke sekolah-sekolah penerima. (*)
