BLORA. – Penyebaran berita hoax cukup meresahkan akhir-akhir ini. Banyaknya berita bersileweran tanpa filter terlebih dahulu membuat masyarakat termakan isu-isu yang menyesatkan.
Untuk mencerdaskan netizen agar bijak dan paham ciri-ciri berita hoax, Rabu (17/03/21) diadakan pelatihan jurnalistik yang melibatkan komunitas otomotif dan masyarakat umum di wilayah Kecamatan Randublatung, Blora dan sekitarnya.
Pemrakarsa kegiatan, Edi Purnomo yang merupakan owner Bengkel Mobil “Putra Harapan” mengatakan, di zaman android ini siapapun bisa jadi wartawan dan mengirimkan tulisannya ke media sosial.
“Tapi kalau mereka tidak paham syarat, standar dan etika menulis kan bahaya. Bisa jadi yang mereka sebarkan adalah berita bohong atau bahkan fitnah,” ujarnya.
Menurut Edi, pelatihan jurnalistik ini dimaksudkan untuk meminimalisir penyebaran informasi hoax melalui media abal-abal di media sosial.
“Syukur kalau setelah mengikuti pelatihan mereka ternyata bisa jadi wartawan betulan,” tambah Edi.
Acara pelatihan jurnalistik yang digelar di aula bengkel yang beralamat di Jl. Blora No 63, Wulung, Randublatung itu diikuti sekitar 20 peserta dengan menerapkan protokol kesehatan. Tampil sebagai pembicara tunggal, Abas A. Darsono, pemimpin redaksi Koran Diva.
Dalam durasi 2 jam lebih, pria yang akrab disapa Kang Abas itu tidak hanya memberikan tips menulis melainkan juga mengajarkan cara menjual berita.
“Kalau menemukan berita hoax di medsos, itu dikarenakan penulisnya belum paham standar berita dan etika jurnalistik,” ujar pria jebolan Jawa Pos Surabaya itu.
Banyaknya pertanyaan yang dilontar dalam sesi tanya jawab, menurut Kang Abas menunjukkan ketertarikan mereka pada profesi jurnalis.
“Karena Diva memberi kesempatan magang, tidak ada salahnya saya coba. Ini kesempatan,” ujar Pinar, peserta asal Randublatung. (*)