Korandiva-BLORA.- Ketika seorang anak diberi nama Slamet, orang tuanya tentu menyematkan harapan: agar hidup sang buah hati senantiasa diliputi keselamatan dan keberkahan. Namun, takdir berkata lain.
Nama yang bermakna “selamat” itu tak mampu menyelamatkan Slamet, warga Dukuh Trembul Kulon, Desa Trembulrejo, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, dari maut yang datang tiba-tiba, Selasa sore (4/11/2025).
Hujan baru saja reda ketika lelaki berusia sekitar 60 tahun itu bersiap menjalani rutinitasnya — mencari rumput di sawah. Di tengah jalan desa yang becek dan licin, langkahnya terhenti di depan kabel listrik PLN yang menjuntai rendah dan basah tersapu hujan.
Tanpa sadar, Slamet melangkahi kabel itu. Seketika tubuhnya tersentak. Arus listrik menyambar dan merenggut nyawanya di tempat.
“Saya lihat dari jauh, tapi tak berani mendekat. Takut ikut kesetrum, apalagi waktu itu masih hujan,” tutur Mulyadi, saksi mata yang pertama kali melihat kejadian itu. Ia kemudian berlari memberi tahu kepala desa dan warga sekitar.
Tak lama, warga berdatangan. Namun, semua sudah terlambat. Slamet terbujur kaku di tepi jalan, rumput segar yang hendak dikaritnya masih berserakan di sekitar tubuhnya.
KELUHAN YANG TAK TERSAHUT
Menurut warga, kabel listrik yang melendot ke bawah itu bukan hal baru. “Sudah lama menjuntai begitu. Kami pernah melapor, tapi belum diperbaiki,” ungkap seorang warga yang enggan disebut namanya.
Keluhan serupa juga pernah disampaikan melalui perangkat desa, namun belum mendapat tanggapan nyata dari pihak PLN hingga peristiwa tragis ini terjadi.
Kapolsek Ngawen, AKP Lilik Eko Sukaryono, membenarkan kejadian tersebut. “Begitu kami menerima laporan, petugas langsung mendatangi lokasi, melakukan olah TKP, serta memeriksa saksi-saksi,” ujarnya.
Polisi juga mendokumentasikan kondisi kabel yang diduga menjadi penyebab sengatan dan mengevakuasi jenazah ke rumah duka.
Hingga berita ini ditulis, upaya konfirmasi resmi kepada pihak PLN masih dilakukan untuk memastikan kronologi laporan masyarakat dan tanggapan terhadap aduan yang pernah disampaikan.
NYAWA DI UJUNG KABEL
Peristiwa di Trembul Kulon menambah daftar panjang korban akibat kelalaian dalam penanganan jaringan listrik di pedesaan.
Tragedi ini menjadi pengingat pahit bahwa keluhan warga seharusnya tidak berhenti di meja pengaduan. Sebab, di balik kabel yang menjuntai itu, ada nyawa manusia yang bergantung. (*)
