Korandiva-BLORA.— Keberadaan tempat ibadah di sekolah dasar bukan sekadar pelengkap fasilitas, melainkan bagian penting dari pembentukan karakter dan spiritualitas anak. Selama dikelola secara inklusif dan menghormati keberagaman, tempat ibadah dapat memperkuat fungsi sekolah sebagai ruang tumbuhnya manusia yang cerdas, berakhlak, dan toleran.
Pandangan itu disampaikan oleh Suparmin, S.Pd., Kepala SD Negeri 1 Jepangrejo, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora. Ia menuturkan, sejak sekolahnya memiliki bangunan musala, suasana belajar menjadi lebih nyaman dan religius.
“Pagi digunakan untuk salat duha, siangnya untuk salat zuhur. Guru, murid, hingga wali murid merasa senang,” ujarnya kepada wartawan, Jumat (31/10/2025).
Musala di SDN 1 Jepangrejo baru saja rampung dibangun pada Agustus 2025. Pembangunan fasilitas senilai Rp 185.259.000 ini bersumber dari bantuan pemerintah melalui Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

Sebelum memiliki musala, kegiatan salat zuhur dilakukan di ruang UKS yang disekat menggunakan pembatas. “Tidak ada keluhan meski guru dan murid harus bergantian,” kenang Suparmin.
Sekolah dasar yang berada di tengah perkampungan Desa Jepangrejo ini memiliki 90 murid dan 13 tenaga pendidik serta penjaga sekolah. Menurut Suparmin, selama bulan Ramadan biasanya sekolah hanya menggelar kegiatan buka bersama di halaman.
“Belum ada rencana kegiatan Ramadan di musala, tapi semoga ke depan bisa dimanfaatkan lebih banyak,” katanya.
SDN 1 Jepangrejo memiliki delapan ruang kelas, satu ruang kepala sekolah, dan ruang guru. Semua ruang dalam kondisi baik, meski lima di antaranya belum memiliki plafon.
Suparmin berharap, tahun depan sekolahnya kembali mendapat dukungan pemerintah untuk pembangunan toilet serta pagar di sisi kanan, kiri, dan belakang sekolah.
“Kalau fasilitas dasar terpenuhi, lingkungan belajar akan semakin nyaman dan anak-anak bisa tumbuh lebih baik,” pungkasnya. (*)
