Korandiva-BLORA.- Puluhan anggota APTRI Blora kembali mengadu ke DPRD Blora usai tebu hasil panen tak terserap akibat mesin boiler PT Gendhis Multi Manis (GMM) Todanan rusak sejak 25 September 2025.
Dalam pertemuan dengan Direktur Bisnis Perum Bulog Febby Novita, Bupati Arief Rohman, dan Ketua DPRD Mustopa, Senin (20/10/2025), suasana rapat berlangsung tegang.
Sekitar 1.000 hektare lahan menghasilkan 70 ribu ton tebu terancam mubazir, dengan potensi kerugian petani mencapai Rp70 miliar.
“Pak Prabowo, beli tebu kami,” seru Wahyu, salah satu petani, mengaku banyak rekannya terjerat utang miliaran di bank.
Febby menegaskan kerusakan mesin bukan kesalahan manajemen dan menawarkan solusi sementara berupa bantuan alat berat, truk, dan crane agar tebu bisa dikirim ke pabrik terdekat. Ia juga memastikan jika ditemukan kelalaian manajemen, akan ada sanksi tegas. (*)
