Kabel PLN Telanjang dan Semrawut di Blora: Warga Ketakutan, Anak-anak Terancam!

By: Eko Budi Kasmijan

Korandiva–.- Warga Dukuh Denguk, Desa Andongrejo, dibuat resah dan ketakutan oleh kondisi yang sangat membahayakan. Pasalnya, sambungan kabel listrik yang sebelumnya terbakar dan diperbaiki pada 10 Juni 2025, kini justru dibiarkan dalam kondisi telanjang dan semrawut, tanpa pengamanan memadai.

Kejadian ini berada tepat di RT 01 RW 02, berdekatan langsung dengan madrasah tempat anak-anak beraktivitas setiap hari. Kondisi ini bukan hanya mengganggu pemandangan, tetapi mengancam jiwa warga, terutama anak-anak yang kerap bermain di sekitar lokasi.

“Sambungannya telanjang, sangat mengkhawatirkan. Kadang terdengar suara percikan juga. Saya dan keluarga jadi was-was, apalagi banyak anak-anak lewat sini,” ungkap Wito, warga yang rumahnya tepat di bawah tiang kabel tersebut.

bermula pada 10 Juni 2025, saat terjadi listrik di lokasi tersebut. Meski sambungan sempat diperbaiki, penanganannya justru meninggalkan bahaya baru — kabel tidak dibungkus aman, dan tampak acak-acakan menggantung di udara.

Lebih miris lagi, warga sudah melaporkan kondisi ini secara resmi ke manajemen pada 14 Juni 2025 melalui WhatsApp kepada petugas terkait. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tindakan nyata dari pihak . Warga merasa diabaikan dan menuntut kejelasan serta penanganan serius.

“Ini sudah hampir seminggu kami tunggu, tapi tidak ada satu pun petugas datang. Kalau sampai ada , siapa yang bertanggung jawab?” cetus salah satu tokoh warga.

Dengan tiang listrik yang berdiri di dekat lembaga , risiko atau percikan api bukan lagi kemungkinan, tapi ancaman nyata. Warga mendesak PLN untuk segera turun tangan dan memperbaiki sambungan kabel sesuai standar keselamatan.

Kondisi ini telah menyulut kegelisahan massal. Warga pun mulai mempertimbangkan untuk melayangkan laporan ke instansi yang lebih tinggi, termasuk Ombudsman dan media nasional, jika tidak ada tindakan dalam waktu dekat.
Satu pertanyaan besar kini mengemuka: Apakah PLN harus menunggu jatuh korban dulu baru mau bergerak? (*)