Korandiva – BLORA.— Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kabupaten Blora terus menunjukkan eksistensinya sebagai wadah perjuangan dan pengabdian para veteran kepada bangsa. Di bawah kepemimpinan Mulyono (63), LVRI Blora aktif dalam berbagai kegiatan sosial, edukatif, dan kemasyarakatan yang bertujuan menanamkan nilai-nilai perjuangan kepada generasi muda.
Bermarkas di Jl. Sudarman No. 3 Blora, organisasi ini memiliki legalitas kuat yang diakui oleh Kementerian Dalam Negeri RI. Melalui dokumen resmi bertajuk Status LVRI, pemerintah menetapkan kedudukan hukum dan struktur organisasi LVRI sebagai bagian penting dalam pembangunan karakter bangsa.
Salah satu media utama yang digunakan oleh LVRI dalam menyampaikan informasi dan pembinaan kepada anggotanya adalah Buku Saku LVRI yang diterbitkan oleh Markas Besar LVRI pada 2023. Buku ini memuat sejarah, tugas dan fungsi organisasi, serta panduan etika bagi anggota LVRI.
Ketua LVRI Kabupaten Blora, Mulyono, yang akrab disapa Pak Mul dan telah dinobatkan sebagai Veteran Perdamaian, menyampaikan bahwa LVRI Blora menjalankan berbagai kegiatan utama, antara lain:
- Pembinaan ideologi kebangsaan di kalangan pelajar dan generasi muda;
- Partisipasi aktif dalam upacara kenegaraan seperti HUT RI, Hari Pahlawan, dan Hari Veteran;
- Pemberdayaan anggota veteran dan keluarganya melalui program sosial;
- Kerja sama dengan pemerintah daerah dalam pendidikan karakter dan wawasan kebangsaan;
- Pengarsipan sejarah perjuangan lokal, termasuk kisah para pejuang kemerdekaan asal Blora.
“Meskipun kami sudah purna tugas sebagai prajurit, pengabdian kami kepada negara tidak pernah berhenti. Kami akan terus berkontribusi demi tegaknya NKRI,” tegas Mulyono saat ditemui di kediamannya di Desa Balong RT 06 RW 01, Kecamatan Jepon.
Data triwulan I tahun 2025 yang dilaporkan ke Markas Cabang (Macab) LVRI Blora mencatat jumlah veteran aktif sebanyak 57 orang dan janda veteran sebanyak 111 orang, sehingga total keseluruhan mencapai 168 orang. Rinciannya meliputi: PKRI 23 orang, Dwikora 7 orang, Sejora 11 orang, PRDM 16 orang, dan Trikora tidak ada.
“Data ini menunjukkan bahwa para pejuang, baik yang masih hidup maupun yang telah berpulang, tetap mendapat perhatian dan pendampingan dari organisasi,” imbuh Mulyono.
Sebagai sosok yang purna dinas di Kodim 0721 Blora, Mulyono berharap sinergi dengan instansi pemerintah, TNI/Polri, dan masyarakat terus diperkuat, terutama dalam menjaga semangat kebangsaan di tengah tantangan zaman. Ia juga berharap ada perhatian lebih dari pemerintah terhadap kesejahteraan para veteran dan keluarganya.
Dengan semangat “Karya Dharma” yang terus dijaga, LVRI Blora hadir sebagai penjaga nilai-nilai luhur bangsa dan saksi sejarah perjuangan yang tak ternilai harganya. (*)