Korandiva – BLORA.- Rencana pembangunan kampus Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) di Blora menuai protes dari warga setempat. Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Koordinator Aksi Aliansi Mahasiswa Kabupaten Blora, Sujarnako, masyarakat mengungkapkan keberatan terhadap rencana tersebut, dengan menekankan beberapa alasan yang dianggap penting untuk dipertimbangkan.
Salah satu kekhawatiran utama adalah potensi kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh pembangunan kampus tersebut.
“Blora dikenal dengan kekayaan sumber daya alamnya yang perlu dilestarikan, dan warga khawatir bahwa proyek ini akan merusak ekosistem yang ada,” ujar
Sujarnako, Kamis (15/5/2025).
Selain itu, mereka juga menyuarakan keprihatinan mengenai dampak negatif terhadap harga tanah dan biaya hidup di daerah tersebut, yang diyakini akan meningkat drastis dan membuat kehidupan masyarakat lokal semakin sulit.
Selain isu lingkungan dan ekonomi, warga Blora juga merasa bahwa pembangunan kampus UNY di wilayah mereka tidak terlalu mendesak.
“Blora telah memiliki beberapa perguruan tinggi yang cukup berkualitas, dan alih-alih membangun kampus baru, mereka lebih berharap pemerintah dan universitas fokus pada peningkatan kualitas pendidikan di perguruan tinggi yang sudah ada,” tambah Sujarnako.
Mereka juga menyoroti potensi kenaikan biaya kuliah di UNY yang bisa membuat akses pendidikan menjadi semakin sulit bagi masyarakat dengan pendapatan rendah.
Dengan berbagai pertimbangan ini, warga Blora dan koordinator aksi mahasiswa berharap pemerintah dan pihak terkait dapat mempertimbangkan alternatif yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dan lingkungan.
“Kami menolak terhadap hibah tanah Pemkab Blora yang akan digunakan untuk pembangunan kampus, dan lebih menginginkan agar tanah tersebut dimanfaatkan untuk kepentingan lain yang lebih bermanfaat bagi masyarakat,” tegas Sujarnako. (*)