Korandiva – BLORA.- Pengurus Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) menyelenggarakan halalbihalal di rumah pribadi ketua PWRI Kecamatan Bogorejo, H. Suliman., S.Pd. di Desa Nglengklir Kecamatan Bogorejo pada Rabu, 9 April 2025.
Selain anggota dan pengurus PWRI Kecamatan, acara dihadiri Pengurus Ikatan Purnakaryawan Pendidikan dan Kebudayaan (IPPK) Bogorejo, Kepala Puskesmas Kecamatan Bogorejo, Camat Bogorejo beserta Kasi Pembangunan dan sebagian pengurus PWRI dan IPPK Kabupaten Blora.
“Puji syukur kepada Allah SWT atas terselenggaranya kegiatan halalbihal 1446 H/2025 M secara swadaya dan bisa tampil istimewa sehingga membuat yang hadir bahagia. Alahmdulillah, halalbihalal ini bisa diikuti oleh para anggota PWRI dan IPPK serta berbagai tamu undangan,” kata H. Suliman, S.Pd., mengawali sambutan.
Ia menceritakan kisah perjuangan sebagai ketua PWRI dan Ketua IPPK perlu bekal bonek dan dilandasi sebagai bentuk ibadah. Semula pada saat awal menjabat sebagai Ketua PWRI anggotanya hanya 30 orang sekarang sudah mencapai lebih dari 90 orang berarti ada pengembangan anggota lebih dari 300 persen.
Untuk mendukung kiprah dalam mendinamisasikan organisasi PWRI, ia membentuk kelompok GESIT, yaitu Gerakan Etos Sedekah Iman dan Takwa.
Sebuah ikhtiar untuk membangun kerukunan dan membangkitkan semangat spiritual dari beberapa anggota yang secara ikhlas memberi dukungan dan bantuan dana.
Kegiatan meliputi pengajian rutin, Yasinan, Tadarusan Al-Qur'an dan Senam bersama serta bertamasya religius ke berbagai tempat di luar Kabupaten Blora.
Sementara dari Kepala Puskesmas Bogorejo Joko Susilo menyampaikan informasi penting yang menyangkut kesehatan bagi para wredatama, yaitu program CKG , yaitu program populis dari Presiden Prabowo Subianto berupa Cek Kesehatan Gratis untuk masyarakat termasuk memberikan obat untuk berbagai penyakit.
Disamping itu juga disampaikan pula gebrakan Bupati Blora Dr. H .Arief Rohman, SIP., M.Si., memberi peluang kepada masyarakat untuk memiliki kartu BPJS agar semakin terjamin kesehatan masyarakat sehingga bisa memperoleh pelayanan kesehatan secara gratis.
Kedua info tersebut disambut peserta secara senang penuh antusias dan gegap gempita.
Sementara dari IPPK Kabupaten Blora diwakili oleh H Djasmo., M.Pd menyampaikan informasi tentang sejarah dan manfaat tali asih bersama yang selama ini dihimpun oleh IPPK.
Dana tali asih akan diberikan disaat yang aktif memberi iuran tiap bulan meninggal dunia.
Pada kesempatan yang sama, Camat Bogorejo yang diwakili Sekcam Bogorejo Drs. Kasmu, memberi apresiasi positif atas terselenggaranya kegiatan halalbihalal yang dilakukan oleh ketua PWRI Kecamatan Bogorejo yang dapat dijadikan ajang silaturahmi dan meningkatkan kerukunan umat.
Sehingga suasana masyarakat semakin kondusif, guyub rukun paseduluran sak lawase.
Kasmu juga menawarkan kepada pengurus PWRI Kecamatan Bogorejo agar bisa memanfaat ruang pertemuan kecamatan Bogorejo untuk kegiatan pertemuan rutin bagi pengurus dan anggota PWRI.
Sementara itu Ketua PWRI Kabupaten Blora Ir. H. Bambang Sulistya. M.MA., memberi spirit dan apresiasi positif kepada para pengurus PWRI Kecamatan Bogorejo yang telah aktif ikut nguri-nguri budaya adi luhung kegiatan halalbihalal 1446 H.
Mengingat kegiatan halalbihalal dapat memberi kontribusi positif bagi kerukunan umat dan peningkatan keimanan.
Ia menyebut, kegiatan halalbihalal dilaksanakan setelah umat Islam melakasanakan ibadah puasa selama bulan Ramadan.
Selama satu bulan penuh umat islam digembleng seperti dalam Kawah Candradimuka melalui diklat kesalehan agar menjadi manusia takwa sebagaimana tersurat dalam Al-Baqarah ayat 183, yang artinya “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,”.
Untuk mengetahuhi apakah diklat kesalehaan selama bulan Ramadan itu telah berhasil menjadi manusia yang mutaqim atau kondisi kita masih seperti sebelum bulan Ramadan maka dapat diuji dengan metode 5M, yaitu :
M1 : Menyukai kegiatan berinfak, bersedekah, berbagi atau kepyur kepada orang-orang yang kurang beruntung.
M2 : Mampu menahan amarah dan mengendalikan diri saat mendapat ujian dan musibah.
M3 : Memberi maaf kepada orang orang yang telah berbuat salah,menyakiti dan memfitnah kepada dirinya.
M4 : Mengamalkan perbuatan baik kepada sesama umat dalam kehidupan sehari-hari.
M5 : Menjalankan ibadah wajib dan sunah secara berjamaah dan menjahui laranganNya seperti Syirik,munafik dan Zina.
“Kelima hal tersebut kalau saat ini masih melandasi dalam segala kiprah kita dalam kehidupan sehari-hari maka diklat kesalehaan selama satu bulan Ramadan berarti telah berhasil dan menorehkan predikat kita menjadi manusia takwa seperti yang tersurat dalam Surat Ali Imron ayat 134,” tuturnya.
“Selamat Idulfitri 1446 H. Mohon maaf lahir batin semoga seluruh ibadah yang kita lakukan di bulan Ramadan diterima olehNya dan kita masih diberi kesempatan untuk menikmati dan menjalani Ramadan 1447 H/2026 M,” sambungnya.
Sedangkan hikmah halalbihalal disampaikan oleh Kyai Rochmat yang mengukapkan bahwa dengan melaksanakan halalbihalal kita akan memperoleh keuntungan di antaranya bisa menyambung tali silaturahmi dan mencegah perbuatan perbuatan negatif yang akan menimbulkan keretakan kerukunan umat.
Kyai Rochmat juga menyampaikan pesan istimewa, manfaatkan lima perkara sebelum datangnya lima perkara : Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu. Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu. Masa Kayamu sebelum datang masa kefakiranmu. Masa luangmu sebelum masa sibukmu. Masa hidupmu sebelum datang kematian.
Halalbihalal diakhiri dengan berjabat tangan sambil mengucapkan mohon maaf lahir batin dan makan bersama menu empat sehat lima sempurna ala Wredatama. (*)