Korandiva – BLORA.- Sebuah sumur minyak di Dk. Kedinding Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora menyemburkan air campur minyak dan gas setinggi kurang lebih 9 meter pada Kamis tanggal 13 Februari 2025 pukul 09.00 Wib.
Kepala Desa Ngraho Kecamatan Kedungtuban Sri Lestari Indahjani menjelaskan, lokasi sumur minyak itu di atas tanah milik Perhutani turut Dkh. Kedinding. “Jaraknya 10 meter dari Sumur Pertamina PT. KSO FIELD “CALUK 1”, katanya.
Menurut Sri, kejadian ini pertama kali diketahui oleh warganya bernama Karmin yang pagi itu hendak pergi ke sawah hutan untuk mencari rumput. “Saat hendak mendekati TKP (berjarak 1 KM) warga saya itu mencium bau gas yang sangat menyengat, selanjutnya dia mencari dan melihat sumber bau tersebut,” papar Sri.
Ketika Karmin berada di atas tebing (berjarak 20 M dari TKP) melihat bekas sumur tua tersebut flowup/flowing menyemburkan air campur minyak dan gas setinggi kurang lebih 9 meter. Karmin juga melihat tanah di samping (arah selatan) bekas sumur tua tersebut merekah/terbelah sehingga teraliri air campur minyak tersebut.
Melihat kejadian tersebut Karmin memberitahukan kepada warga lain bernama Hendra Lasmoni dan perangkat desa serta pihak Kepolisian. Setelah menerima laporan, petugas dari Polsek Kedungtuban mendatangi lokasi kejadian.
Penjabat Sementara (PS) Kapolsek Kedungtuban Polres Blora, Iptu Hadi Setyo P, SH mengatakan, bahwa lokasi flowing tersebut merupakan bekas sumur tua yang mana pada sekitar tahun 2004 pernah mengalami flowing yang kemudian ditutup rapat oleh pihak Pertamina.
Pada sekitar tahun 2010 samping bekas sumur tua tersebut (sebelah utara berjarak 10 meter) telah di bor oleh pihak Pertamina dengan sebutan Sumur Pertamina “CALUK 1”.
“Sumur CALUK 1 tersebut dalam pengerjaannya di bawah PT. KSO FIELD, namun hingga saat ini belum ada pengerjaan/belum operasional sama sekali,” tandas Iptu Hadi.
Hingga saat ini air campur minyak dan gas tersebut masih mengalir ke sungai Kali Uyah Dkh. Kedinding yang bisa mengalir ke sungai gelandangan Kedungtuban hingga Ds. Wado.
“Kejadian tersebut sampai saat ini masih dalam proses investigasi dari pihak Pertamina PT. KSO Filed Cepu,” pungkasnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Pertamina belum bisa dikonfirmasi. (*)