Korandiva – PATI.- Sukses menyelenggarakan uji petik Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) pada September 2024, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati menargetkan diri untuk meraih predikat Kabupaten Kreatif pada Tahun 2025.
Berdasarkan hasil evaluasi dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf) RI selama dua hari pelaksanaan Uji Petik PMK3I, subsektor seni pertunjukan dipilih sebagai unggulan Kabupaten Pati.
“Kami telah memulai proses ini melalui Uji Petik. Biasanya di tahun berikutnya akan dibuka pendaftaran untuk Kabupaten Kreatif, dan kami berencana untuk mendaftarkan Pati,” ujar Kepala Bidang Pariwisata Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Dinporapar) Pati, Muhammad Roni.
Roni menekankan bahwa pengembangan ekonomi kreatif memerlukan dukungan dari masyarakat, terutama para pelaku seni pertunjukan.
“Kami membutuhkan kerja sama dengan pelaku ekonomi kreatif di Pati, khususnya di bidang seni pertunjukan, agar kesempatan ini dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan subsektor ekonomi kreatif,” jelasnya.
Kabupaten Pati memiliki 17 subsektor ekonomi kreatif, namun fokus utama diarahkan pada tiga subsektor unggulan, yaitu kuliner, kriya, dan seni pertunjukan.
“Di Pati, beberapa subsektor sudah mulai berkembang, meskipun belum semuanya. Sebagai kota kecil, kondisi Pati tentu berbeda dengan Bandung atau Semarang,” tambah Roni.
Ia berharap bahwa pada tahun 2025, Kabupaten Pati dapat resmi ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif, yang diharapkan membawa dampak positif bagi perekonomian lokal.
“Harapan kami, Pati tidak sekadar memiliki slogan, tetapi benar-benar mampu menjadi Kabupaten Kreatif seperti daerah lain. Dengan demikian, kita bisa memberikan warna baru dan meningkatkan perekonomian di Bumi Mina Tani,” pungkasnya. (*)